Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedrosa Sebut Bagnaia Kena Mental akibat Kehadiran Marquez

Kompas.com - 16/05/2025, 07:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comDucati memilih Marc Marquez untuk menjadi rekan setim Francesco Bagnaia di MotoGP 2025.

Kombinasi antara Bagnaia dan Marc diyakini akan menjadi kekuatan utama dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP.

Marc memulai musim bersama Ducati dengan performa yang luar biasa.

Baca juga: Chery Tiggo 8 CSH Dijual Rp 499 Juta untuk 1.000 Konsumen Pertama

Pebalap berusia 32 tahun itu tercatat sudah mengoleksi enam kemenangan beruntun di Sprint Race, rekor sempurna sejak bergabung sebagai pembalap tim pabrikan Ducati.

Namun, situasi berbeda justru dialami oleh Bagnaia.

Dani Pedrosa mengikuti ajang balap mobil Lamborghini Super Trofeo 2022Dok. @fotospeedy_it Dani Pedrosa mengikuti ajang balap mobil Lamborghini Super Trofeo 2022

Murid Valentino Rossi itu tampak kesulitan mempertahankan performanya sejak awal musim 2025.

Mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa, menilai bahwa Bagnaia mengalami tekanan mental di MotoGP lantaran setim dengan Marc.

Menurutnya, salah satu faktor psikologis turut berperan besar dalam tekanan yang dialami Bagnaia, khususnya setelah Grand Prix Prancis.

Baca juga: Pelumas Mesin Motor Bisa Bantu Tingkatkan Performa

“Ada dua faktor utama, psikologis dan media. Semua itu terjadi karena Ducati memilih Marc. Mereka seperti ingin menciptakan suasana persaingan dua jagoan dalam satu tim,” ucap Pedrosa, dikutip dari Motosan.es, Kamis (15/5/2025).

Pedrosa menyebut perbedaan gaya membalap antara Marc dan Bagnaia turut memengaruhi situasi internal tim.

Adaptasi cepat Marquez dengan motor Ducati membuat Bagnaia makin tertekan.

“Pecco pasti merasa tidak nyaman. Ia mungkin berpikir, ‘Kenapa sekarang saya harus berbagi garasi dengan Marc?’ Saya pikir itu tidak mudah diterima,” ujar Pedrosa.

“Apalagi saat melihat kenyataan bahwa Marc langsung mencetak waktu putaran cepat, merebut pole position, dan memenangi balapan. Lalu muncul pertanyaan dalam diri Pecco, ‘Bagaimana Marc bisa melakukannya? Kenapa saya tidak bisa?’ Saat itulah perhatian mulai teralihkan, mencoba memahami apa yang dilakukan Marc,” lanjutnya.

Menurut Pedrosa, Marquez dan Bagnaia memang memiliki karakter balap yang sangat berbeda.

Marc adalah tipe pembalap yang bisa tampil cepat dengan berbagai setelan suspensi, sementara Pecco lebih bergantung pada motor yang benar-benar sesuai dengan seleranya.

“Mau diubah seperti apa pun, Marc tetap bisa mencetak waktu yang sama. Sementara Pecco, jika setelan sedikit berubah, maka kemampuannya bisa terganggu. Dan saya pikir keputusan Ducati membawa Marc ke dalam tim membuat Pecco kini menghadapi tekanan yang jauh lebih besar,” kata Pedrosa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau