Benarkah Mesin Grand Livina Mudah Ngelitik?

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mesin Grand Livina kerap dikeluhkan ngelitik oleh para penggunanya. Setelah mobil diservis, ngelitik bisa sembuh, namun berpotensi akan muncul kembali.

Lantas, apakah benar demikian dan faktor apa yang membuat mobil LMPV ini mudah mengalami ngelitik?

Hardi Wibowo, pemilik bengkel dan showroom mobil bekas Aha Motor Yogyakarta mengatakan mesin HR15, baik pada Grand Livina, Juke dan Evalia memiliki kompresi tinggi.

Baca juga: Mobil Bekas LMPV: Mengapa Nissan Livina Kurang Diminati?

“Kompresi tinggi membuat suhu mesin cenderung tinggi, maka dari itu membutuhkan jenis BBM berkualitas, minimal sesuai dengan rekomendasi pabrikan yakni RON 92,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (8/5/2025).

Hardi mengatakan, Grand Livina perlu dirawat dengan baik dan diberi asupan BBM berkualitas, agar performanya optimal dan terbebas dari ngelitik.

“Ngelitik atau knocking merupakan dampak dari pembakaran tak sempurna, dengan kata lain ledakan campuran BBM dan udara terjadi lebih dini daripada yang seharusnya, ini di luar harapan sistem,” ucap Hardi.

Baca juga: Segini Harga Pasaran Nissan Livina Bekas

Kompas.com/Erwin Setiawan Menguji suspensi Nissan Grand Livina L11 bekas di jalan keriting

Ledakan prematur ini, menurut Hardi, terjadi lantaran BBM tak mampu menahan panas, akibatnya ledakan di ruang bakar terjadi sebelum busi memercikan bunga api.

Kondisi tersebut, membuat piston mendapatkan getaran berlebih sehingga muncul bunyi ngelitik. Selain bunyi kasar, knocking juga dapat menurunkan performa mobil.

“Seiring pemakaian, potensi Grand Livina bakal mengalami ngelitik tetap ada, terlebih lagi mobil biasa menenggak BBM di bawah standar kualitas yang direkomendasikan,” ucap Hardi.

Baca juga: Apa Kabar Nissan Livina?

Kerak karbon yang menumpuk akibat BBM tak berkualitas juga dapat memicu terjadinya ngelitik. Sehingga, suara knocking pada Grand Livina tak sepenuhnya karakter mobil tapi dipengaruhi oleh kebiasaan penggunanya.