SOLO, KOMPAS.com - Libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2025 pada Senin, 12 Mei 2025, dan cuti bersama pada Selasa, 13 Mei 2025, menjadikan waktu ini sebagai momen tepat bagi masyarakat untuk bepergian.
Salah satu pilihan transportasi yang kerap dipilih adalah bus pariwisata, terutama bagi rombongan besar.
Baca juga: Dashcam AI Bisa Jadi Cara Tingkatkan Keselamatan Truk dan Bus
Namun, agar perjalanan menjadi aman dan nyaman, penting untuk memastikan bus pariwisata yang digunakan memenuhi syarat laik jalan.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah melakukan survei mengenai layanan PO (Perusahaan Otobus) bus pariwisata di internet.
Anda dapat mencari informasi dan testimoni dari teman atau kerabat yang pernah menggunakan layanan tersebut.
Survei ini penting agar Anda dapat mengetahui reputasi PO bus terkait kualitas layanan dan keamanan berdasarkan rekomendasi orang-orang tepercaya.
Setelah mendapatkan informasi mengenai PO bus, langkah selanjutnya adalah memeriksa legalitas izin operasionalnya.
Anda dapat melakukannya dengan menginput Nomor Polisi (nopol) salah satu armada bus ke situs web Spionam yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di https://spionam.dephub.go.id.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Buka 5 Rute Baru Bus Transjabodetabek
Jika data bus muncul, berarti PO tersebut telah terverifikasi.
Pemeriksaan fisik terhadap bus pariwisata juga sangat penting.
Selain melakukan survei online dan memeriksa dokumen administrasi, Anda perlu memperhatikan beberapa hal terkait kelaikan armada.
Pastikan bus memiliki fasilitas dan layanan lengkap, serta dilengkapi dengan perlengkapan darurat yang dibutuhkan.
Selain itu, penting juga untuk memastikan adanya nomor hotline atau layanan pengaduan yang jelas, sehingga penumpang dapat menghubungi pihak bertanggung jawab jika terjadi masalah atau ketidakpuasan.
Setelah memastikan kondisi dan kelengkapan fasilitas bus, langkah berikutnya adalah berkonsultasi mengenai rute dan tujuan wisata.
Diskusi ini bertujuan untuk menilai kemampuan bus dalam menghadapi kondisi jalan serta potensi kendala selama perjalanan.