Apa Benar Sering Lewat Jalan Beton Ban Mobil Jadi Cepat Aus?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang menyebabkan ban mobil mengalami keausan. Faktor utama adalah kurangnya perawatan, seperti tekanan udara yang tidak sesuai.

Namun selain itu, ada juga anggapan bahwa ban mobil mudah mengalami keausan karena sering melintasi jalan dengan permukaan beton.

Anggapan tersebut kerap dipertanyakan, benarkah demikian, atau hanya sekadar mitos?

Menanggapi hal ini, Zulpata Zainal dari On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Baca juga: Ganti Ban yang Tidak Layak Pakai, Cek Harga Ban Mobil per Mei 2025

KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Situasi exit tol Tamanmartani yang berada di Kabupaten Sleman. Mulai 24 Maret 2025 jalan tol Yogya-Solo segmen Prambanan-Tamanmartani akan dibuka fungsional.

Zulpata menjelaskan bahwa jalan beton memiliki dua jenis garis atau rain groove, yakni lurus dan melintang (cross).

"Nah, yang membuat telapak ban cepat aus itu yang cross, karena ban seperti diparut. Namun jangan banyangkan seperti parut kelapa yang cepat habis. Ban jadi sedikit lebih cepat aus saja jika dibandingkan berjalan di permukaan aspal halus," ucap Zulpata kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Zulpata menambahkan bahwa tidak semua jalan di Indonesia memiliki permukaan beton. Bahkan di jalan tol, permukaan beton hanya terdapat pada beberapa ruas saja.

Baca juga: Razia ODOL Digelar di Tol Jakarta-Tangerang, 193 Truk Terjaring

Dengan demikian, ban mobil tidak selalu bergerak di atas permukaan beton.

Yang perlu diperhatikan, kunci utama menjaga agar ban tidak cepat aus adalah perawatan yang tepat serta gaya berkendara yang baik.

Dok. BPJT Kementerian PU Ilustrasi jalan tol.

"Meski sering melewati permukaan beton saat berkendara, selama digunakan dalam kondisi wajar, alias tidak agresif, dengan kecepatan yang sesuai aturan serta tanpa pengereman mendadak, sebenarnya tidak masalah," katanya.