Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Laten Mobil Bekas Tabrakan yang Harus Diketahui Pembeli

Kompas.com - 09/05/2025, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas tabrakan bisa tampak normal dari luar, tapi menyimpan banyak penyakit laten atau tersembunyi. Maka dari itu calon pembeli harus teliti memeriksanya. 

Penyakit ini bahkan dapat berdampak serius pada keselamatan dan kenyamanan penumpang. Maka tak aneh, bila mobil bekas tabrakan memiliki harga jual hancur.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel dan showroom mobil bekas Aha Motor Yogyakarta mengatakan pilar utama saat membeli mobil bekas, konsumen harus memastikan unit bukan bekas tabrakan.

Baca juga: Beli Mobil Bekas Jangan Tergiur Harga Murah


“Kualitas perbaikan mobil bekas tabrakan tak selalu optimal, mulai dari segi pengelasan, penyusunan struktur sasis dan coating, ini bisa menjadi penyakit laten yang sewaktu-waktu akan tampak ke permukaan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (8/5/2025).

Hardi mengatakan, mobil bekas tabrak lebih rentan mengalami keropos karena hilangnya coating bawaan pabrikan pada komponen, khususnya sasis.

Menurut Hardi, banyak bengkel hanya mengejar tampilan luar bagus, tapi misal pengelasan kasar, pemasangan struktur antar panel tidak presisi. Dampaknya, suspensi dan dudukan mesin tidak seimbang.

Baca juga: Mobil Bekas LMPV: Mengapa Nissan Livina Kurang Diminati?

Ilustrasi proses penyetelan sasis mobil yang ringsek akibat tabrakanCellete doc. Ilustrasi proses penyetelan sasis mobil yang ringsek akibat tabrakan

“Struktur bodi yang pernah direparasi bisa tidak rapat sempurna, dampaknya air bisa masuk saat hujan atau cuci mobil, suara angin bisa masuk ke kabin saat kecepatan tinggi dan muncul bau udara luar atau asap knalpot,” ucap Hardi.

Tak hanya sasis, Hardi juga mengatakan, airbags pada mobil bekas tabrakan mungkin saja belum diperbaiki secara menyeluruh.

“Airbag bisa meledak saat tabrakan, dan tidak selalu diganti oleh pemilik sebelumnya, cover airbags palsu juga banyak dijumpai di pasaran agar tampak normal, dampaknya jika terjadi tabrakan kedua, airbag tidak mengembang,” ucap Hardi.

Baca juga: Menu Mobil Bekas LMPV di Bawah Rp 150 Jutaan

Kecelakaan antara kereta barang dan mobil Pajero terjadi di perlintasan Kemang Pusri, Kota Serang. Senin (17/3/2025). Akibat kejadian kecelakaan itu pengemudi yanh diketahui sebagai bos travel umroh tewas di lokasiDokumentasi Warga Kecelakaan antara kereta barang dan mobil Pajero terjadi di perlintasan Kemang Pusri, Kota Serang. Senin (17/3/2025). Akibat kejadian kecelakaan itu pengemudi yanh diketahui sebagai bos travel umroh tewas di lokasi

Meski sudah rapi, menurut Hardi, mobil bekas tabrakan biasanya dijual lebih murah 10 sampai 30 persen dari harga pasaran normal.

Hardi mengatakan, agar terhindar mendapatkan unit bekas tabrak, calon pembeli harus tahu tanda-tandanya. Seperti pemeriksaan mandiri atau mengandalkan jasa inspektor mobil.

Berikut pemeriksaan mobil untuk terhindar dari unit bekas tabrakan, antara lain:

  • Mengukur celah pintu, kap mesin, dan bagasi. Pastikan panel terpasang presisi atau celahnya sama.
  • Perhatikan warna cat, apakah merata di semua panel, karena cat baru sering lebih mengkilap.
  • Perhatikan baut-baut di pintu atau kap mesin, jika cat terkelupas, mungkin pernah dibuka. Untuk lebih pasti, unit sebaiknya dibawa ke bengkel atau gunakan jasa inspeksi profesional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau