YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas yang pernah terendam banjir sebaiknya dihindari untuk dibeli, karena berisiko tinggi mengalami berbagai kerusakan serius, meskipun tampak bagus dari luar.
Tak hanya merusak komponen setelah peristiwa kebanjiran, tapi juga dapat memunculkan penyakit laten pada unit terkait.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel dan showroom mobil bekas Aha Motor Yogyakarta mengatakan mobil bekas yang sebaiknya tidak dibeli adalah bekas terendam banjir.
Baca juga: Banjir di Kalibata Hanyutkan 3 Motor Warga
“Setelah bekas tabrak, mobil bekas banjir juga menjadi hal yang sebaiknya dihindari, karena meski sudah diperbaiki, potensi kerusakan lain bisa saja masih tersembunyi,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (8/5/2025).
Hardi mengatakan, banjir bisa merusak komponen listrik seperti electronic control unit (ECU), sensor, kabel, dan soket.
Kerusakan ini, menurut Hardi, sering tidak langsung terlihat, tapi bisa menyebabkan mobil mogok tiba-tiba atau error pada sistem seperti ABS, airbag, mesin dan speedometer.
Baca juga: Abrasi Menahun, Tokoh Kyai NU Desak DPRD Demak Jadikan Banjir Rob Kategori Bencana
Hardi mengatakan, bila air masuk ke ruang mesin atau transmisi dan tidak ditangani dengan benar, bisa menyebabkan kerusakan internal.
“Air dapat merusak sistem pelumasan pada mesin dan transmisi, bila ini sempat tertunda diperbaiki, komponen internal bisa lebih cepat aus karena dipicu oleh keausan kecil sebelumnya,” ucap Hardi.
Air banjir membawa lumpur dan bakteri, menurut Hardi, meski sudah dibersihkan, tidak menutup kemungkinan bau apek masih tersisa di interior mobil.
Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di 12 Wilayah Pesisir Jakarta 11–17 Mei 2025
“Bau apek atau lumpur kadang masih tercium, jamur di karpet, jok, atau plafon juga kerap masih membekas, selain itu ada potensi keropos atau karat di bawah karpet,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, air banjir bisa memicu karat pada kolong mobil, suspensi, rem, dan bahkan bagian struktural seperti rangka atau sasis.
Maka dari itu, menurut Hardi, Mobil bekas banjir punya nilai jual lebih rendah, dan sulit dijual lagi, terlebih lagi calon pembeli tahu riwayatnya.
“Waspadai harga miring yang tidak wajar, periksa interior secara teliti mulai dari karpet, jok, bau, dan karat di tempat tersembunyi di lantai atau kolong dashboard mobil,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.