Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Penyebab Truk Mengalami Rem Blong

Kompas.com - 08/05/2025, 10:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan truk sering kali terjadi akibat kegagalan sistem pengereman, salah satunya adalah rem blong.

Hal ini menjadi masalah serius, terutama ketika truk melintasi medan berat, seperti jalur menurun atau tikungan tajam.

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan, ada tiga hal yang menyebabkan rem blong pada truk.

Pertama, kelebihan muatan atau overload. Membawa banyak barang melebihi ambang batas akan mengurangi efektivitas pengereman truk.

Baca juga: Bocoran Spesifikasi Honda All New Civic e:HEV yang Akan Meluncur

Truk bermuatan pakan ternak Istimewa Truk bermuatan pakan ternak

"Misalnya, truk didesain efektivitas pengeremannya lima ton, truknya ada isi delapan ton. Efektivitasnya menjadi buruk, yang seharusnya bisa berhenti 100 meter, karena tonasenya nambah berhentinya mungkin jadi 150-180 meter," ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Alasan kedua adalah kampas rem yang panas akibat pengereman terus-menerus. Jika suhu kampas tinggi, gaya gesek rem tromol akan menurun drastis. Hal ini mungkin terjadi ketika truk sering melewati medan yang menurun.

Penyebab ketiga dan yang paling utama adalah, kurangnya pemeliharaan atau maintenance. Pemeliharaan kendaraan menjadi salah satu tolak ukur untuk mengetahui kelayakan komponen truk.

"Misalnya, oli bocor apa tidak, kampas remnya tebal apa tipis itu bisa dicek dan kampas rem ini akan berumur sekian bulan lagi. Tapi kalau tidak di-maintain, akhirnya selang-selang dan flexible hose-nya yang berumur tua ketika diinjak rem terkena tekanan, pecah," ucapnya.

Baca juga: Motor Bekas Ideal buat Ojol, Tangguh dan Murah Servis


Terlepas dari tiga penyebab di atas, Jayan mengatakan setiap kendaraan termasuk truk perlu melakukan uji KIR.

Pengujian ini dilakukan setiap enam bulan sekali, khususnya bagi kendaraan yang mengangkut banyak penumpang atau barang, seperti truk, bus, mobil pikap, atau angkutan umum lainnya.

Meski begitu, pengecekan dan tes dalam uji KIR biasanya dilakukan dalam kondisi kendaraan bermuatan kosong. Artinya, tidak sama dengan kondisi saat di lapangan. Sehingga, Jayan menekankan maintenance tetap perlu dilakukan secara berkala.

"Kunci pertama perawatan, kedua adalah uji KIR, karena tidak mungkin saat dites truk harus bermuatan penuh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau