Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutan Kasus Gugatan BMW Terhadap BYD Terkait Nama M6

Kompas.com - 07/05/2025, 16:50 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BMW belum lama ini melayangkan gugatan kepada BYD, terkait penamanaan model atau merek dagang yang sama antara BMW M6 dan BYD M6.

Untuk diketahui, merek premium asa Jerman itu mengajukan gugatan terkait penggunaan nama M6 pada MPV listrik BYD, yang dianggap melanggar hak kekayaan intelektual BMW.

Gugatan terdaftar pada 26 Februari 2025 dengan nomor perkara 19/Pdt.Sus HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst. Saat ini kasus sudah masuk persidangan pada 6 Maret 2025, di Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat.

BMW mengatakan telah mendaftarkan merek M6 di Indonesia sejak 20 Agustus 2015 untuk kategori kendaraan bermotor.

Baca juga: Jangan Menyalakan Lampu Hazard Saat Hujan, Ini Alasannya

Selain itu, BMW juga telah menggunakan nama M6 secara global untuk seri mobil sport mewah sejak 1983. Sementara BYD, baru mendaftarkan merek M6 pada 22 November 2024.

Sampai saat ini, pihak BMW masih terus mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Hal ini diungkapkan oleh Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia.

“Pastinya (proses hukum) masih berlangsung, situasinya masih sama dengan update kita yang terakhir. Sampai saat ini prosesnya masih berjalan. Kami diwakili oleh kuasa hukum kami begitupun brand yang bersangkutan,” ucap Jodie, saat ditemui di kawasan Pantai Indah Kapuk 2, Rabu (7/5/2025).

BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo BYD M6

Jodie menegaskan bahwa pihaknya ingin melindungi hak intelektual dari BMW agar tidak terjadi kebingungan di pasar terkait merek M6.

“BMW selalu berharap yang terbaik, karena yang kita lakukan adalah melindungi hak dari intelektual brand BMW,” kata Jodie.

“M6 sudah didaftarkan terlebih dahulu di Indonesia oleh BMW yang merupakan pemegang resmi untuk brand M6. Dan M6 bukan hanya ada di Indonesia saja tapi di global. Jadi kita tidak mau ada kebingungan di publik karena penggunaan M6 oleh brand lain,” lanjutnya.

Baca juga: Cara Mudah Mendeteksi Kesehatan Mesin Mobil

Sebelumnya, Luther Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, sebelumnya sempat mengungkap harapan adanya jalan keluar yang baik dan adil bagi kedua belah pihak.

"Mudah-mudahan ada solusi yang adil kepada kedua belah pihak karena pada dasarnya ini mengenai kontribusi terhadap industri, pastikan kita lihatnya dari perspektif industri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau