Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Mendeteksi Kesehatan Mesin Mobil

Kompas.com - 07/05/2025, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Konsumen bisa mengetahui apakah mobil yang dirawat secara rutin masih dalam kondisi sehat. Hal ini perlu dipastikan, guna mengetahui apakah perawatan mobil sudah tepat atau belum.

Konsumen bisa mendeteksi kesehatan mobil, salah satunya dengan memperhatikan kondisi mesinnya. Bila dirawat dengan tepat, seharusnya mesin masih dalam kondisi sehat meski sudah berusia belasan tahun.

Ian, Mekanik bengkel mobil GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan, tanda mesin mobil masih sehat bisa diketahui dengan memeriksa olinya.

Baca juga: Daftar Harga Oli Mesin Mobil per Mei 2025


“Warna oli mesin yang sudah digunakan dapat mencerminkan kesehatan mesin, normalnya warna oli bisa sedikit gelap, karena sudah bekerja melumasi, tapi tidak boleh pekat seperti lumpur atau ada endapan,” ucap Ian kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2025).

Saat dicek melalui dipstick, mesin yang sehat, menurut Ian, oli masih cukup bening atau coklat tua dan tidak mengandung serpihan logam atau lumpur.

“Oli menghitam pekat, kental, atau terlihat ada partikel logam, bisa jadi tanda keausan mesin sudah terjadi, suara mesin saat berputar juga cenderung lebih kasar karena celah antar komponen sudah lebih longgar,” ucap Ian.

Baca juga: Pilihan Mesin Suzuki Fronx, Masih Andalkan Mild Hybrid

Ilustrasi oli mesin berlumpurMandiri Auto doc. Ilustrasi oli mesin berlumpur

Selanjutnya, konsumen bisa memeriksa bagian dalam tutup oli atau leher pengisian. Jika masih terlihat warna kuning keemasan atau logamnya bersih, artinya mesin tidak tertutup kerak.

“Jika ada lumpur hitam atau kerak menempel, bisa jadi mesin sering terlambat ganti oli, kemungkinan kerak oli lebih banyak ditemukan di dalam mesin secara keseluruhan, ini tidak sehat,” ucap Ian.

Dari segi suara, Ian mengatakan, mesin mobil yang sehat berbunyi halus dan konsisten, tidak kasar atau mendesis.

“Jika terdengar suara “knocking” atau ngelitik, atau getaran aneh, sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut, karena bisa jadi pelumasan tidak lancar,” ucap Ian.

Baca juga: Apakah Ganti Oli Mesin dan Filter Harus Bersamaan?

Ilustrasi asap knalpotHonda doc. Ilustrasi asap knalpot

Mendeteksi mesin mobil sehat juga bisa dari sisa gas buang dari knalpot. Konsumen bisa melakukan tes emisi, atau secara kasat mata.

“Mesin sehat cenderung mengeluarkan asap bening, nyaris tidak terlihat karena tak mengandung residu, paling saat pagi terlihat uap air, atau ada tetesan air, itu sehat,” ucap Ian.

Asap knalpot putih tebal, biru, atau hitam, menurut Ian, ada kemungkinan terdapat masalah seperti oli terbakar, pembakaran tidak sempurna, atau kebocoran air radiator.

Baca juga: Jangan Pernah Isi Oli Mesin Mobil Terlalu Penuh

Cara menjaga mesin mobil tetap sehat, konsumen perlu mengganti oli secara rutin yakni setiap 5.000–10.000 Km, tergantung jenis oli dan pemakaian.

“Selalu gunakan bahan bakar Berkualitas sesuai dengan rekomendasi pabrikan, misal minimal RON 92. BBM tak berkualitas dapat mempercepat kerak di ruang bakar dan mengotori oli mesin,” ucap Ian.

Selanjutnya, Ian mengatakan, konsumen wajib memeriksa air radiator & cairan lain seperti rem, power steering, dan sebagainya untuk menghindari overheat dan kerusakan komponen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau