JAKARTA, KOMPAS.com - Polytron resmi meluncurkan mobil listrik dengan nama G3 dan G3+.
Uniknya, tersedia dua pilihan skema pembelian: sewa baterai atau beli putus dengan baterainya.
Jika membeli dengan cara sewa, Polytron memberikan garansi baterai seumur hidup.
Baca juga: Polytron G3 dan G3+: Mobil Listrik dengan 21 Fitur ADAS Terbaru
Sementara itu, jika membeli putus dengan baterai, garansinya adalah delapan tahun atau 180.000 Km, mana yang tercapai lebih dahulu.
Lalu, jika baterai mengalami kerusakan, berapa harga baterainya?
Chied Executive Officer Polytron, Hariono, mengatakan bahwa setelah habis masa garansi, kerusakan baterai menjadi risiko pemilik. "Kalau ganti (baterai) kita layani, tapi kan bayar. Bedanya Rp 120 juta, itu selisih harga yang sewa dan beli, itu baterainya," kata Hariono di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Sejarah dan Definisi Mobil Sedan: Jenis dan Perbedaannya
Jika dibandingkan, harga beli G3+ dengan sewa baterai adalah Rp 339 juta, sementara beli putus menjadi Rp 459 juta.
Selisih harga kedua mobil tersebut adalah harga baterai G3 atau G3+.
Hariono juga menjelaskan bahwa baterai mobil listrik Polytron dirakit di Indonesia oleh Gotion.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai TKDN yang diklaim sudah mencapai 40 persen.
Pembelian mobil secara sewa juga diklaim dapat menghemat pengeluaran.
Selisih Rp 120 juta tersebut bisa diinvestasikan, dan keuntungan dari investasi itu bisa membantu membayar sewa baterai yang mulai dari Rp 1,2 juta per bulan untuk jarak 1.500 Km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.