Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Jenis Apar untuk Padamkan Kebakaran pada Kendaraan

Kompas.com - 06/05/2025, 14:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kasus mobil terbakar, membuat Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewajibkan alat pemadam api ringan (APAR) untuk menjadi peralatan tambahan di kendaraan bermotor roda empat baru.

Meski begitu, pemilik mobil jangan sampai keliru saat membeli APAR. Sebab, APAR terdiri dari beberapa jenis namun, tidak semuanya tepat untuk dibawa di mobil.

CEO PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi Willy Hadiwijaya mengatakan, komposisi APAR yang umum dijumpai saat ini biasanya terbagi menjadi dua, yakni APAR dengan kandungan CO2 (Karbon Dioksida) dan APAR dengan kandungan powder (bubuk).

Baca juga: Mengatasi Kebakaran Baterai EV dengan APAR Khusus

Biasanya, APAR jenis powder yang kerap digunakan untuk memadamkan kebakaran pada kendaraan berbahan bakar bensin (Internal Combustion Engine/ICE).

Lithium Fire Killer (LFK) Hartindo AF31, alat pemadam api ringan (APAR) khusus kendaraan listrikKompas.com/Donny Lithium Fire Killer (LFK) Hartindo AF31, alat pemadam api ringan (APAR) khusus kendaraan listrik

“Rata-rata memperkenalkan apar powder atau serbuk, yang paling sederhana bisa untuk (kebakaran) tipe A, B dan C. Namun APAR powder tidak bisa memadamkan pada Lithium Battery atau baterai pada kendaraan listrik,” kata Willy, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/5/2025).

Untuk diketahui, saat ini tipe-tipe kebakaran diklasifikasikan berdasarkan jenis bahan yang terbakar. Seperti tipe A untuk kebakaran benda padat, misal kayu, kertas, kain, plastik karet.

Kemudian tipe B, adalah objek cair, seperti bensin, minyak tanah, alkohol dan sebagainya. Sementara tipe C adalah kebakaran yang terjadi pada kelistrikan.

Baca juga: Spesifikasi Harley-Davidson CVO Road Glide dan CVO Street Glide

Adapun untuk kebakaran baterai pada mobil listrik bisa menggunakan APAR berbahan dasar air atau water based chemical. Sebab, baterai EV yang mengalami kebakaran sangat sulit untuk dipadamkan karena memiliki kategori api dengan suhu yang sangat tinggi.

“Sifatnya untuk pendinginan, supaya suhu yang tadi begitu tinggi terus turun sampai sudah tidak bisa naik lagi,” ucap Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau