Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baterai Mobil Listrik Mulai Drop, Bagaimana Efeknya?

Kompas.com - 06/05/2025, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil listrik menawarkan solusi ramah lingkungan, efisiensi tinggi, dan teknologi canggih.

Namun, satu hal yang menjadi perhatian utama pemilik kendaraan listrik adalah performa baterai.

Seiring waktu dan penggunaan, performa baterai bisa menurun atau drop.

Baca juga: Cara Menghindari Kerusakan Rack Steer pada Mobil

Gotion pamerkan baterai kendaraan listrik di PEVS 2025KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Gotion pamerkan baterai kendaraan listrik di PEVS 2025

Secara sederhana, kondisi ini terjadi ketika kapasitas penyimpanan energi menurun secara signifikan.

Artinya, baterai tidak lagi mampu menyimpan daya sebanyak saat baru.

Lin Wenxiang, Manajer Penjualan dan Pemasaran PT Gotion Indonesia Materials, mengatakan bahwa baterai dianggap mulai menurun performanya saat state of health menunjukkan angka di bawah 80 persen.

Baca juga: Kendala Balik Nama dan Mutasi Mobil Bekas yang Harus Dihindari

“Tidak ada apa-apa efeknya. Cuma lemah doang, efeknya seperti handphone,” ujar Lin Wenxiang, atau yang biasa disapa Alim, kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

“Hari ini, kalau full charge 100 persen, bisa pakai seharian. Kalau state of health-nya kurang dari 80 persen, mungkin charging 100 persen hanya bisa pakai setengah hari. Efeknya cuma itu saja,” kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa penurunan performa baterai diklaim tidak memengaruhi performa mobil listrik.

Namun, yang menurun adalah kemampuan baterai dalam menyimpan energi.

Baca juga: Bocoran Mobil Listrik Baru Polytron, seperti Ini Logonya

Gotion berencana membuat sel baterai kendaraan listrik di IndonesiaKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Gotion berencana membuat sel baterai kendaraan listrik di Indonesia

“Baterai sifatnya memang begini. Sama dengan baterai handphone juga sama kan,” ujar dia.

Untuk diketahui, produk Gotion antara lain meliputi baterai LFP (Lithium Iron Phosphate), NCM (Nickel Cobalt Manganese), sel baterai, battery pack, sistem manajemen baterai (BMS), serta unit penyimpanan energi.

Produk-produk ini secara luas digunakan untuk kendaraan listrik, kendaraan komersial, kendaraan khusus, baik alat berat, truk, kendaraan roda dua, dan kendaraan listrik lainnya.

“Jadi kami punya pabrik lokal di sini, ada grup teknis, grup R&D. Untuk support lokal teknis, support konsumen kami lebih efisien,” ucap Alim.

“Kami ada dua lokasi pabrik, satu di Cikarang, ini kan baru tahun kemarin, tahun 2024 baru jadi. Kalau yang di Bogor, itu lebih lama, dari tahun 2023 sudah mulai,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau