Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Bus Listrik, PO Sumber Alam Pilih Kerja Sama dengan Swasta

Kompas.com - 03/05/2025, 11:41 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam menunjukkan sikap terbuka terhadap adopsi bus listrik, tetapi lebih memilih bekerja sama dengan pihak swasta ketimbang pemerintah.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Anthony Steven Hambali, pemilik PO Sumber Alam, saat membahas uji coba armada listrik yang dilakukan bersama Kalista, penyedia solusi transportasi berbasis kendaraan listrik.

Menurut Anthony, hingga saat ini belum terlihat langkah konkret dari pemerintah dalam mendorong elektrifikasi sektor transportasi bus antarkota.

Hal tersebut membuat pihaknya masih ragu-ragu apabila tawaran datang dari instansi pemerintah.

Baca juga: Toyota Hadirkan Camry Nightside Edition, Lebih Sporty dan Agresif

“Sama pemerintah ya kan belum ada pergerakan? Makanya, kalau kita ditawarin pemerintah, mungkin kita akan ragu-ragu, ya kan?” ujar Anthony di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Sebaliknya, ia menilai pendekatan Kalista sebagai perusahaan swasta jauh lebih serius. Salah satu buktinya adalah pelaksanaan uji coba rute Jogja–Cilacap menggunakan bus listrik yang sempat viral di media sosial.

Meski sempat dikritik karena menggunakan genset sebagai cadangan daya, Anthony justru melihat hal itu sebagai bentuk keseriusan.

Bus Listrik Kalista di Medan Kalista Bus Listrik Kalista di Medan

“Saya justru bilang, perusahaan mana yang mau effort nyediain sampai seperti itu? Karena kita mau mencoba ini benar-benar di-push range-nya sampai mogoknya di situlah. Kalau enggak ada SPKL gimana?” katanya.

Ia mengapresiasi upaya Kalista yang tidak hanya menawarkan kendaraan, tapi juga membangun ekosistem pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL).

Lebih lanjut, Anthony menyebut bahwa jika yang datang hanya agen pemegang merek (APM) tertentu dengan penawaran unit bus listrik saja, tanpa dukungan ekosistem, ia mungkin tidak akan tertarik.

Baginya, elektrifikasi bukan sekadar soal kendaraan, tetapi tentang kesiapan sistem secara menyeluruh.

Baca juga: Lihat dari Dekat Replika Formula E Gen3 Evo di PEVS 2025

“Kalau misalkan perusahaannya datang APM tertentu atau mungkin merek bilang, ‘Oh saya jual bus listrik merek ini’, ya mungkin saya enggak akan tertarik. Tapi ini yang dibawa sebuah ekosistem,” kata Anthony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau