JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil listrik (EV) dan mobil bermesin pembakaran dalam (ICE) memiliki perbedaan signifikan dalam karakter pengendalian, terutama dari sisi keselamatan.
Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan pengemudi adalah bobot kendaraan.
Menurut Marcell RDC Kurniawan, Training Director dari The Real Driving Centre, EV umumnya memiliki bobot lebih berat karena baterai besar yang menopang sistem kelistrikan.
"Dalam hal safety, pastikan perhatikan bahwa EV memiliki bobot yang lebih berat daripada mobil konvensional. Jadi berpengaruh pada stabilitas saat belok dan jarak pengereman," kata Marcell kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2025).
Baca juga: DFSK Gelora E Jadi Pionir Kendaraan Listrik Niaga
Ia menambahkan, berat tambahan tersebut menuntut pengemudi untuk menyesuaikan cara berkendara, terutama dalam menjaga kecepatan dan memperkirakan jarak aman saat melaju atau menikung. "Jadi beri jarak aman untuk dapat ngerem tepat waktu dan jarak, serta jaga kecepatan di tikungan," kata Marcell.
Mobil listrik juga dikenal memiliki torsi instan, yang membuat akselerasi sangat responsif.
Jika tidak diimbangi dengan kontrol dan pemahaman karakter kendaraan, kondisi ini justru bisa membahayakan, terutama di jalanan padat atau saat cuaca buruk.
Marcell menyarankan agar pengemudi EV lebih berhati-hati dan tidak menyamakan perlakuan terhadap EV dengan mobil konvensional.
Edukasi dan pelatihan berkendara juga penting, apalagi untuk pengguna baru yang baru pertama kali berpindah ke kendaraan listrik.
Baca juga: MAB Rilis Motor Listrik dan Umumkan Kerjasama Penting di PEVS 2025
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.