Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukur Keuntungan Jangka Panjang Menggunakan Bus Listrik

Kompas.com - 02/05/2025, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus listrik terbukti bisa digunakan sebagai angkutan penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Lewat uji coba yang dilakukan PO Efisiensi dan Kalista, rute dari Cilacap ke Yogyakarta sekitar 170 km bisa dilakukan tanpa mengecas.

Pemakaian bus listrik sebenarnya bisa menghemat biaya operasional.

Baca juga: Perlu Strategi Tepat Sebelum Menaikkan Tarif Bus Transjakarta

Bus baru PO Efisiensi menggunakan bodi Jetbus 5Instagram @garasi_bus_adiputro Bus baru PO Efisiensi menggunakan bodi Jetbus 5

Namun, jika harus membeli unitnya, setidaknya harus menyiapkan modal yang lebih besar karena harga jual yang masih lebih mahal dibandingkan bus konvensional.

Ervinda Salsabila, Direktur PT Efisiensi Putra Utama (PO Efisiensi), menjelaskan bahwa selama uji coba memang terlihat ada dampak dari segi biaya.

Baca juga: MAB Rilis Motor Listrik dan Umumkan Kerjasama Penting di PEVS 2025

Namun, dampak tersebut akan lebih terasa untuk perusahaan jika dipakai dalam jangka panjang.

"Kalau kita pikirkan untuk jangka panjang, memang biaya operasional akan lebih hemat (bus listrik) dari segi BBM, maintenance, itu juga akan lebih hemat dan efisien," kata Vinda di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Namun, jika bus listrik dipakai di bawah lima tahun, hitung-hitungan kehematannya masih kurang terasa.

Jadi, memang harus dipakai dalam waktu yang lebih lama, tetapi itu menjadi tantangan tersendiri bagi PO Efisiensi.

"Karena Efisiensi (rutin) peremajaan unit dua tahun sekali. Jadi, tantangan juga untuk kita ganti mindset, berpikir lebih dari lima tahun, bukan di bawah lima tahun," kata Vinda.

PO Efisiensi biasa mengganti bus secara keseluruhan dari bodi sampai sasisnya sebagai branding bus yang selalu baru.

Namun, jika menggunakan bus listrik, keuntungan dari segi operasional baru terasa setelah dipakai lebih dari lima tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau