Test Drive MAB SF T01: Menyelami Pengalaman Berkendara Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil Anak Bangsa (MAB) memperkenalkan sejumlah model kendaraan listrik di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025.

Salah satu yang menarik perhatian adalah pikap listrik MAB SF T01.

Beruntung, kendaraan komersial ringan berbasis baterai ini turut hadir di area test drive, sehingga pengunjung bisa langsung mencobanya.

Baca juga: PO Efisiensi Ingin Lanjutkan Uji Coba Bus Listrik, Isi Trayek Baru

Eksterior

Secara tampilan, eksterior MAB SF T01 tergolong unik dibandingkan dengan pikap listrik lain.

KOMPAS.com/Gilang Mobil Anak Bangsa (MAB) membawa pikap listrik MAB SF T01 di PEVS 2025.

Bagian depan atau “kepala” mobil dirancang dengan bentuk kotak yang mencolok, mengingatkan pada desain futuristik Tesla Cybertruck.

Meski begitu, SF T01 tetap memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dari model lain.

Interior

Masuk ke dalam kabin, nuansa minimalis langsung terasa—ciri khas kendaraan kerja.

Baca juga: Parkir Liar Jadi Masalah Sosial yang Meresahkan

Setir berbentuk bulat sempurna, speedometer sudah digital, dan terdapat layar sentral besar di tengah dasbor untuk menampilkan informasi kondisi kendaraan.

Kompas.com/Donny Mobil listrik buatan MAB, SF T01

Sebagian besar material interior menggunakan plastik, namun ada sentuhan aksen kuning di bagian tengah yang memberi kesan lebih manis.

Tuas persneling menggunakan model kenop putar, tren yang kini mulai banyak digunakan pada mobil listrik, khususnya buatan Tiongkok.

Sementara itu, rem tangan masih mengandalkan model tuas tarik, seperti layaknya pikap konvensional.

Pengalaman Berkendara

Baca juga: Siap Masuk Indonesia, Begini Impresi Awal Coba Jetour T1 di Shanghai

Setir terasa sangat ringan, bahkan saat mobil dalam kondisi diam dan mesin mati.

Foto: KOMPAS.com/Gilang Jajal pikap listrik MAB SF T01.

Perputarannya pun lancar tanpa kendala.

Saat pedal gas diinjak dan mobil mulai bergerak, setir menjadi sedikit lebih berat mengikuti kecepatan, namun tetap tidak terasa "kopong".