Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Keheningan Shanghai di Tengah Kesibukan

Kompas.com - 22/04/2025, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SHANGHAI, KOMPAS.com – Di tengah gegap gempita kota-kota besar dunia, Shanghai hadir sebagai pengecualian.

Kota metropolitan ini dikenal sebagai pusat keuangan, teknologi, dan budaya di Tiongkok, dihuni oleh lebih dari 24 juta jiwa.

Jalan-jalan utamanya padat oleh kendaraan, manusia, dan hiruk-pikuk aktivitas setiap harinya.

Baca juga: Pembangunan Pabrik BYD Indonesia di Subang Diganggu Ormas

Lalu lintas kendaraan di Kota Shanghai, China.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Lalu lintas kendaraan di Kota Shanghai, China.

Namun, ada satu hal yang membuat Shanghai berbeda dari kota-kota sibuk lain di dunia, yakni ketenangannya.

Di tengah kemacetan pada hari kerja, Shanghai relatif hening.

Tidak ada suara klakson bersahut-sahutan seperti yang lazim terdengar di kota besar lainnya.

Baca juga: Terungkap Waktu Peluncuran Suzuki Fronx di Indonesia

Hal ini bukanlah kebetulan.

Pemerintah kota Shanghai sejak lama telah memberlakukan larangan penggunaan klakson di dalam kawasan Outer Ring Road, yang mencakup sebagian besar wilayah pusat kota.

Kabarnya, aturan ini sudah berjalan sejak 2007 dan menjadi salah satu langkah serius dalam menekan polusi suara, yang kerap disepelekan namun berpengaruh besar terhadap kualitas hidup masyarakat kota.

“Kalau membunyikan klakson bisa langsung kena capture, klakson dilarang dan bisa kena sanksi. Biasanya (larangan berlaku) di tempat tertentu yang padat penduduk,” ujar Betsy (33 tahun), salah satu pemandu wisata yang menemani Kompas.com di Shanghai, China (21/4/2025).

Baca juga: Keunggulan VinFast VF3 yang Bikin Konsumen Tertarik

Lalu lintas kendaraan di Kota Shanghai, China.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Lalu lintas kendaraan di Kota Shanghai, China.

Menariknya, aturan ini bukan hanya seremonial.

Pengawasan dilakukan ketat melalui sistem pengawasan suara elektronik yang mampu mendeteksi bunyi klakson dari kendaraan bermotor.

Pengemudi yang melanggar kabarnya bisa dikenai denda hingga 200 yuan atau setara Rp 400.000, serta dapat mengurangi poin pada surat izin mengemudi mereka.

Baca juga: Kena ETLE Lebih dari Sekali, Bayarnya Satu Kali atau Berkali-kali?

Lalu lintas kendaraan di Kota Shanghai, China.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Lalu lintas kendaraan di Kota Shanghai, China.

Kondisi ini diperkuat oleh maraknya penggunaan mobil listrik yang mendominasi lalu lintas Shanghai.

Mobil listrik tidak hanya bebas emisi, tetapi juga nyaris tanpa suara mesin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau