Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinding Ban Mobil Sobek, Apakah Aman untuk Ditambal?

Kompas.com - 17/03/2025, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagian dinding ban mobil memang tidak bersentuhan langsung dengan jalan atau aspal. Tapi, tidak menutup kemungkinan bagian ini mengalami kebocoran atau sobek.

Belum lama ini, di media sosial beredar video viral, pengendara mobil melakukan persiapan jelang mudik. Dia menambal ban mobilnya yang mengalami sobek kecil di bagian dinding.

Baca juga: Sebelum Mudik Lebaran Jangan Lupa Cek Tekanan Udara Ban Mobil

Video tersebut diunggah oleh Hilman T Albarru, pemilik akun Instagram @tmdts. Dia mengaku sempat ragu pada awalnya, tapi ketika melihat ulasan bengkel di Google, dia akhirnya percaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hilman T. Albarru (@tmdts)

"Syarat ban bisa di-repair, kalau sobekannya tidak lebih dari 6 cm. Kalau lebih dari itu, harus ganti," ujar Hilman, dikutip dari video yang diunggahnya, belum lama ini.

Bahkan, dalam video tersebut, dikatakan juga bahwa bengkel berani memberikan garansi hingga satu tahun. Meski demikian, menurut ahli, menambal bagian dinding ban tidaklah aman.

Baca juga: 4 Perawatan Penting Ban Mobil Sebelum Mudik

Deputy Head Original Equipment (OE) Sales PT Bridgestone Tire Indonesia Fisa Rizqiano mengatakan, bagian dinding (sidewall) dan juga bahu (shoulder) tidak aman untuk ditambal karena kedua bagian akan mengalami "flexing" ketika dijalankan.

Tambal dinding ban mobilDok. @tmdts Tambal dinding ban mobil

"Selain itu, di area ini tidak ada sabuk baja (steel belt) yang merupakan pelindung benang. Jika ban mengalami bocor di dinding, berarti benangnya putus atau robek," ujar Fisa saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

"Meskipun dijahit (dengan benang lain), maka tidak sama dengan proses manufacturing yang kompleks dan steril. Demikian juga pemanasan tambahan karet, yang notabene beda jenis materialnya," kata Fisa.

Ilustrasi pecah ban mobil.kompas.com Ilustrasi pecah ban mobil.

Fisa menambahkan, proses pemanasan (press) selama dua jam, secara fisik kelihatannya karet menyatu dan matang. Namun, belum tentu bagian dalamnya, demikian juga menyatu dengan benang.

"Bahkan, dapat mengurangi integrity karet dinding ban. Risiko akan lebih besar dalam kondisi angin kurang, beban penuh dan kecepatan tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau