Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Kerusakan Sensor Oksigen pada Kendaraan

Kompas.com - 04/03/2025, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusakan sensor oksigen kendaraan bisa menimbulkan beberapa masalah serius. Paling utama membuat performa mesin turun serta gas buang yang tak terkontrol.

Lantaran itu, ada baik pemilik kendaraan rutin melakukan pengecekan secara berkala untuk mengetahui kondisinya demi kenyamanan saat berkendara.

Menurut Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia selaku produsen busi NGK Indonesia, ada beberapa hal yang membuat sensor oksigen pada kendaraan bisa mengalami kerusakan.

Baca juga: Usai Banjir dan Longsor, Jalur Gadog Puncak Sudah Kembali Normal

"Sensor oksigen bisa dibilang memiliki usia pakai yang panjang, tapi di satu sisi bukan berarti komponen ini tidak bisa rusak," ucap Diko beberapa waktu lalu.

Sensor oksigen pada ekshaust manifold mesin mobilTangkapan layar Sensor oksigen pada ekshaust manifold mesin mobil

Penyebab kerusakan pada sensor oksigen, lanjut Diko, bisa beragam. Tapi paling umum ditemui dikarenakan delapan hal, yakni :

- Kabel yang rusak disebabkan faktor tekanan dan getaran.

- Deformasi akibat benturan atau getaran.

- Konektor meleleh akibat panas berlebih.

- Kemampuan seal berkurang karena tekanan getaran, dan masuknya air yang menyebabkan korseleting.

Baca juga: Kenali 5 Ciri Sensor Oksigen Kendaraan Mulai Bermasalah

- Sensor yang tersumbat endapan karbon, oli, dan kotoran membuat output terputus akibat pemanasan internal.

- Karbon pada bodi sensor yang dapat membuat tegangan sensor abnormal.

- Lelehan plastik silikon yang menempel pada bodi sensor membuat output sensor abnormal.

Kerja Sensor OksigenIlustrasi Niterra Kerja Sensor Oksigen

- Konektor sensor yang kemasukan air dan menyebabkan korseleting.

"Kondisi-kondisi tersebut yang harus diwaspadai, karena itu perlu pengecekan berkala. Umumnya saat melakukan servis di bengkel resmi, mekanik juga memeriksa sensor oksigen. Bila kotor akan langsung dibersihkan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau