Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korlantas Mulai Petakan Titik Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2025

Kompas.com - 21/02/2025, 07:13 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tengah menganalisis titik-titik rawan kemacetan menjelang mudik Lebaran 2025.

Salah satu jalur yang menjadi perhatian utama adalah rute Solo Raya menuju Yogyakarta, yang diprediksi mengalami lonjakan arus kendaraan.

Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, termasuk pengawasan jalur alternatif dan tol antar kota.

Baca juga: AHM Ungkap Dampak Opsen Pajak Kendaraan Terhadap Penjualan Motor

“Yang tidak kalah penting adalah jalur nasional, jalur-jalur alternatif antar kabupaten, serta jalur aglomerasi yang harus diperhatikan,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis (20/2/2025).

Ia menyoroti adanya tol fungsional dari Boyolali, Kartosuwiro, hingga Klaten yang menjadi bagian dari kawasan aglomerasi Solo Raya. Jalur ini diprediksi akan dipadati pemudik yang menuju Yogyakarta.

“Contohnya, ada tol fungsional dari Boyolali, Kartosuwiro, sampai Klaten. Ini merupakan aglomerasi Solo Raya, dan menuju ke Jogja itu pergerakan kendaraan sangat tinggi,” ucap Agus.

Baca juga: Kemenhub dan Kemenperin Sepakati Penerapan Zero ODOL Tanpa Tahapan

Untuk menghindari penumpukan kendaraan, Korlantas akan mengatur lalu lintas di sekitar pintu keluar tol, terutama di Klaten dan Prambanan menuju Yogyakarta.

“Kami sudah memprediksi akan terjadi lonjakan arus yang cukup tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik setelah exit tol, seperti di Klaten dan Prambanan menuju Jogja, maka kepadatan tidak bisa dihindari. Ini sudah kita siapkan,” kata dia.

Selain jalur Solo-Yogyakarta, Korlantas juga mengantisipasi kepadatan di wilayah Semarang, terutama di exit tol Kalikangkung yang menjadi salah satu titik krusial saat arus mudik.

“Begitu keluar dari Kalikangkung, arus kendaraan harus segera dikelola. Biasanya diterapkan sistem one way, baik secara nasional maupun lokal, untuk mengurai kepadatan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau