Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Busi Iridium Lebih Mahal Dibandingkan Busi Nikel

Kompas.com - 08/02/2025, 15:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi pada kendaraan memiliki peran penting. Keberadaannya tidak bisa dianggap remeh karena berfungsi untuk menciptakan percikan api yang memicu ledakan campuran bensin dan udara.

Awalnya hanya ada busi berbahan dasar nikel, kini variasinya sudah lebih beragam. Selain nikel, ada juga busi logam mulia yang memiliki dua bahan utama, yakni platinum alloy dan iridium alloy.

Busi jenis logam atau yang banyak disebut dengan busi iridium, saat ini jauh lebih populer karena dinilai memiliki banyak keunggulan.

Baca juga: Kenali Tanda Oli Mesin Mobil yang Tercampur Air

Busi nikel adalah busi standar yang mayoritas ada di mobil generasi 2015 kebawah. Busi jenis ini memiliki ciri diameter elektrodanya 2.0 mm sehingga kemampuan pengapiannya tidak fokus karena bidang hantar listriknya besar,” ucap Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK, kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2025).

Seiring pemakaian busi mobil bisa kotor dan harus dibersihkanKompas.com/Erwin Setiawan Seiring pemakaian busi mobil bisa kotor dan harus dibersihkan

Sementara untuk busi iridium memiliki daya hantar listrik yang lebih fokus, sehingga kemampuan proses pertumbuhan api jadi lebih besar dan stabil ketimbang busi jenis nikel.

“Busi jenis ini punya diameter elektroda yang lebih kecil dari nikel, sehingga hantaran listriknya bisa lebih fokus. Karena bahan utamanya logam mulia, daya tahan busi juga meningkat,” kata Diko.

Baca juga: Mobil Listrik Masih Minim Peminat di Sumatera

Diko melanjutkan, anggapan busi iridium lebih mahal itu sebetulnya relatif. Sebab hal ini dilihat dari keunggulan dan frekuensi penggantian busi.

“Mahal itu relatif kalau kita ambil manfaat frekuensi penggantian busi,” kata Diko.

Sebagai informasi, untuk busi iridium pada mobil, masa pemakaiannya bisa sampai 100.000 Km, sementara untuk busi nikel hanya sekitar 20.000 Km sampai 40.000 Km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau