Hati-hati, Manuver Mendadak Juga Bisa Menyebabkan Ban Mobil Pecah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus ban pecah yang terjadi di ruas Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) belum lama ini, memicu keluhan dari sejumlah pengguna jalan.

Banyak yang menduga bahwa lubang-lubang besar di beberapa titik menjadi penyebab utama, terutama bagi kendaraan yang melaju dalam kecepatan tinggi dan sulit menghindar.

Menanggapi hal ini, Fisa Rizqiano, Deputy Head of OE Sales Bridgestone Tire Indonesia, menegaskan bahwa ban yang beredar di Indonesia sudah dirancang khusus untuk menghadapi berbagai kondisi jalan yang ada.

"Karakteristik infrastruktur jalan di Indonesia memang beragam, dan belum semuanya ideal. Oleh karena itu, ban yang kami produksi sudah diperkuat agar lebih tahan terhadap kondisi jalan yang menantang," ujar Fisa di Karawang belum lama ini.

Baca juga: Mobil Hybrid Resmi Dapat Diskon PPnBM 3 Persen, Ini Kategorinya

Selain faktor jalan, Fisa juga menyoroti pentingnya menjaga tekanan angin serta tidak membebani kendaraan melebihi kapasitas yang dianjurkan. Dari pengujian yang dilakukan Bridgestone, ban tidak akan mudah pecah meskipun menghantam lubang.

"Kalau kendaraan melaju lurus dalam kecepatan tinggi, ban tidak serta-merta pecah. Namun, jika ada manuver mendadak dan bagian samping ban (sidewall) terkena pelek lalu menghantam jalan, barulah ada risiko pecah," kata dia.

Calm Clinic Ilustrasi gaya mengemudi kasar

Berkaca dari insiden di Tol Cipali, ia menduga bahwa ban pecah kemungkinan besar terjadi karena pelek mengenai dinding ban saat melintasi lubang, sehingga menyebabkan tekanan ekstrem pada struktur ban.

Terkait kasus ini, Astra Infra Toll Road sebagai pengelola ruas Tol Cipali, telah menyampaikan permohonan maaf atas kondisi jalan yang berlubang. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penambalan (patching) dan memasang rambu peringatan di area yang terdampak.

Baca juga: Tes Bekukan Es Krim di Kulkas Pintar Aion V

Bagi pengguna jalan yang mengalami kerusakan akibat jalan berlubang di KM 72–KM 188 Tol Cipali, Astra Infra menyediakan layanan klaim melalui call center di (0260) 7600 600 atau WhatsApp di 0853 1629 2905.