Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif AS Kecam Kebijakan Tarif Impor Trump

Kompas.com - 04/02/2025, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor dari Kanada, Meksiko, dan China yang dapat memengaruhi laju industri otomotif.

Kebijakan terkait mencakup tarif sebesar 25 persen terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, serta 10 persen untuk produk dari China.

Aturan ini akan berlaku dalam waktu dekat, yaitu kuartal I/2025.

Baca juga: Harga MPV Pintu Geser Bekas Februari 2025, Gran Max mulai Rp 55 Juta

Foto pidato Donald Trump saat pelantikan dirinya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat di Capitol One Arena, Washington DC, Senin (20/1/2025).GETTY IMAGES/JUSTIN SULLIVAN via AFP Foto pidato Donald Trump saat pelantikan dirinya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat di Capitol One Arena, Washington DC, Senin (20/1/2025).

Namun, pada Senin (3/2/2025) kemarin, diputuskan bahwa khusus tarif impor Meksiko ditangguhkan satu bulan setelah Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, setuju menurunkan 10.000 pasukan ke perbatasan AS-Meksiko guna menekan arus imigrasi ilegal.

Keputusan hasil negosiasi sepihak itu lantas memicu berbagai reaksi dari industri otomotif AS, salah satunya Presiden Dewan Kebijakan Otomotif AS, Matt Blunt.

Anggota dari asosiasi ini mencakup Ford, General Motors, dan Stellantis.

"Produsen otomotif AS yang telah menginvestasikan miliaran dollar di AS untuk memenuhi persyaratan USMCA (US-Mexico-Canada Agreement) tidak seharusnya menghadapi tarif yang bisa meningkatkan biaya produksi kendaraan dan menghambat investasi dalam tenaga kerja AS," ujar Blunt dikutip Foxbusiness pada Selasa (4/2/2025).

Sementara itu, Alliance for Automotive Innovation, asosiasi lainnya, belum memberikan komentar resmi terkait kebijakan tarif ini.

Baca juga: Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Ditagih sampai ke Rumah

Impor mobil dari luar Irak terus memebsar setelah kejatuhan rezim Sadam Hussein pada 2003. BEN KESLING/THE WALL STREET JOURNAL Impor mobil dari luar Irak terus memebsar setelah kejatuhan rezim Sadam Hussein pada 2003.

Toyota juga memilih untuk tidak memberikan tanggapan kepada media.

Adapun Autos Drive America, organisasi yang mewakili berbagai otomotif internasional seperti BMW, Honda, Hyundai, Mazda, Mercedes-Benz, Nissan, hingga Volkswagen, juga memberikan keprihatinannya atas kebijakan tarif tersebut.

"Industri otomotif Amerika Utara sangat terintegrasi, dan pemberlakuan tarif seperti ini sangatlah merugikan pekerjaan, investasi, dan konsumen Amerika," kata CEO Autos Drive America, Jennifer Safavian.

Pada akhirnya, keputusan Trump diprediksi akan 'merusak' perjanjian USMCA yang sudah diputuskan oleh generasi sebelumnya.

"Kami mendesak semua pihak untuk mencapai resolusi cepat agar memberikan kejelasan dan stabilitas bagi seluruh industri otomotif AS," katanya.

"Produsen mobil AS akan lebih diuntungkan dengan kebijakan yang mengurangi hambatan bagi produsen, mempermudah regulasi yang menghalangi produksi, dan menciptakan peluang ekspor yang lebih besar. Kebijakan yang kami harap dapat dijalankan bersama Presiden Trump," lanjut Jennifer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau