Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk dan Bus Wajib Pindah dari Lajur Paling Kiri Saat Masuk Area Ini

Kompas.com - 26/01/2025, 11:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Truk dan bus hanya diperbolehkan menggunakan lajur kiri saat melaju, dalam hal ini dua lajur di sebelah kiri untuk tol dengan empat lajur.

Namun, pengemudi bus dan truk juga perlu memahami etika berkendara ketika memasuki area gerbang tol, khususnya di area masuk kendaraan lain.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan lajur masuk kendaraan di beberapa tol kerap dijumpai antrean, karena kendaraan di lajur utama tidak memberikan jalan.

Baca juga: Video Banyak Mobil Pecah Ban karena Lubang di Tol Cipali, Ini Kata Pengelola

“Lajur paling kiri, ada banyak truk dan bus dengan laju cukup kencang, seharusnya begitu masuk area persinggungan lajur masuk kendaraan, mereka berpindah ke lajur dua untuk memberikan jalan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Dengan demikian, mobil yang akan masuk ke lajur utama tol menjadi lebih mudah dan aman dari risiko kecelakaan.

Jusri mengatakan, kendaraan yang akan masuk ke lajur utama butuh penyesuaian kecepatan.

Namun, beberapa gerbang tol tidak mendukung proses tersebut, seperti di beberapa ruas tol Bintaro, Serpong, TB Simatupang, dan lainnya.

“Jangankan melaju untuk menyamakan kecepatan dengan kendaraan di lajur utama, kadang kendaraan yang mau masuk malah antre karena saking padatnya kendaraan di lajur kiri,” ucap Jusri.

Baca juga: Kecelakaan Bus dan Truk di Malang, Saatnya Tinjau Ulang Regulasi

Gerbang Tol Pasteur, Bandung, Jawa BaratJasa Marga Gerbang Tol Pasteur, Bandung, Jawa Barat

Maka dari itu, menurut Jusri, penting bagi setiap pengemudi berpindah dari lajur paling kiri bila sudah mendekati lajur masuknya kendaraan.

Tujuannya agar kendaraan yang masuk tol memiliki jarak cukup untuk menyesuaikan kecepatan.

Etika berkendara perlu diterapkan oleh semua orang, pengemudi bisa mengasahnya dengan meningkatkan kepedulian, sehingga saat berkendara tidak mengedepankan ego, tapi juga melihat kepentingan pengendara lain,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau