Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Durasi Perjalanan Kerap Meleset dari Perhitungan

Kompas.com - 24/01/2025, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Secara teori, jika seseorang mengemudi dengan kecepatan konstan 100 kilometer per jam, jarak 100 kilometer dapat ditempuh dalam satu jam.

Namun faktanya, ada banyak faktor dapat mempengaruhi waktu tempuh. Sehingga, jarak tersebut mungkin tidak tercapai dalam waktu satu jam.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan hitungan matematis tersebut merupakan masalah yang sering terjadi di jalan, karena tidak mungkin bisa konsisten menjaga kecepatan tersebut selama satu jam penuh.

Baca juga: Kecepatan Rata-rata Saat Libur Nataru di Tol Trans Jawa Tembus 81 Kpj


“Pengemudi kerap mengukur perjalanan berdasarkan perhitungan gabungan antara waktu tempuh dengan jarak, atau bahkan menyesuaikan info dari Google Maps, padahal data tersebut tidak absolut,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2025).

Sony mengatakan, estimasi waktu tempuh untuk menempuh jarak tertentu bisa berubah-ubah setiap detiknya, karena jalan raya adalah sebuah tempat pergerakan kendaraan yang tidak bisa terprediksi.

“Ada kemungkinan yang harus diperhitungkan juga, seperti jam-jam sibuk, macet tiba-tiba, lampu merah, kecelakaan, pengalihan arus, cuaca, dan lainnya, hal itu pada akhirnya dapat mengubah waktu tempuhnya meski target jarak sama,” ucap Sony.

Baca juga: Batas Kecepatan Aman Agar Mobil Terhindar dari Aquaplaning

Ilustrasi Google Maps di smartwatch.9to5Google Ilustrasi Google Maps di smartwatch.

Sony mengatakan, akan lebih aman dan nyaman bila dalam melakukan perjalanan seseorang tidak terpaku pada target jarak atau waktu, sehingga pengendara dapat menikmati perjalanan tersebut.

“Setidaknya sediakan 5 menit waktu tambahan untuk setiap kilometernya, bila memang harus melakukan perhitungan atau estimasi lama waktu perjalanan,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau