Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Salah Pasang Kutub Aki Bikin Korsleting?

Kompas.com - 24/01/2025, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski terlihat sederhana, namun proses bongkar pasang aki pada kendaraan ternyata tak boleh sembarangan. Karena bila sampai salah, bisa menimbulkan masalah.

Dalam proses lepas pasang aki, ada hal-hal yang harus diperhatikan pemilik kendaraan. Paling utama adalah soal proses pemasangan kutub plus dan minus.

Terkait urutan pemasangan kutub aki, banyak info yang beredar bila sampai salah akan menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek alias korsleting yang tentunya berdampak pada sistem kelistrikan kendaraan.

Namun, Anton Mustamsikin, Departement Head QA PT Yuasa Battery Indonesia, menampik soal terjadinya korsleting hanya dikarenakan salah memasang kutub aki.

Baca juga: Adu Spesifikasi Denza D9 dan Toyota Alphard HEV

Aki YuasaYuasa Aki Yuasa

Menurut Anton, pemasangan kutub aki yang salah memang akan menyebabkan masalah, namun tidak sampai mempengaruhi kerusakan sistem kelistrikan kendaraan, apalagi korsleting.

"Kalau salah pasang kutub yang akan rusak duluan itu akinya. Untuk kelistrikan pada kendaraannya sendiri setahu saya tidak akan rusak, karena yang kena akinya duluan," ucap Anton beberapa hari lalu di Jakarta.

Sementara terkait soal masalah hubungan arus pendek pada aki, Anton menjelaskan, umumnya terjadi ketika pemasangan terminal yang longgar atau tidak kencang.

Baca juga: Bahaya Biarkan Batu Kerikil Bersarang di Alur Ban

Ketika pemasangan pada terminal tidak kencang, kemudian ada arus listrik, akan membaut timbulnya percikan api. Kondisi ini yang membuat potensi terjadinya korsleting pada kelistrikan kendaraan.

Aki motor diukur dengan avometerDok. DAM Aki motor diukur dengan avometer

"Saat ada arus (listrik), dan pemasangan terminal longgar, maka akan terjadi spark atau percikan api di situ. Kalau masalah salah pasang kutub, akinya saja yang akan bermasalah, ketika diganti dengan aki baru dan dipasang dengan benar, maka masalahnya kelar," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau