JAKARTA, KOMPAS.com – Kehadiran PT Handal Indonesia Motor (HIM) sebagai General Assembler menjadi keuntungan tersendiri bagi para pabrikan asal China yang masuk ke Indonesia.
Dengan adanya HIM, merek-merek China yang baru masuk Indonesia tidak perlu menginvestasikan dana besar untuk membuka pabrik karena dapat memanfaatkan fasilitas perakitan di Pondok Ungu, Bekasi, dan Purwakarta Integrated Industrial Park di Purwakarta, Jawa Barat.
Keuntungannya, para merek China dapat menekan biaya investasi awal, sekaligus mendapatkan insentif dari pemerintah untuk mobil listrik dan hybrid.
Baca juga: Sensasi Duduk Menjadi Penumpang di Kabin MPV Listrik Mewah Maxus Mifa 7
Namun, skema ini kemungkinan hanya bersifat sementara.
Jika merek-merek China tersebut mulai stabil, bukan tidak mungkin mereka akan membuka pabrik sendiri dan meninggalkan Handal.
Jongkie D Sugiarto, Wakil Presiden Komisaris PT Handal Indonesia Motor, menyatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi, dan hal itu biasa karena merupakan bagian dari dinamika bisnis.
"Oh iya, bisa dong. Bisa aja. Dia (merek China) nanti berpikir buat apa menguntungkan Jongkie (HIM) kalau bisa bikin sendiri," ujar Jongkie di Jakarta, Rabu, (22/1/2025).
Baca juga: Update Motor Listrik Murah Polytron, Mau Dijual Berapa?
Jongkie menambahkan bahwa setiap klien, dalam hal ini merek-merek China, pasti sudah menghitung berapa lama akan merakit mobil di pabrik Handal. "Bisa berapa lama di tempat saya (HIM), itu semua hitungannya mereka. Tapi tidak apa-apa. Kami ini jembatan supaya nantinya dia (merek-merek China) investasi di sini," katanya.
Meskipun demikian, Jongkie tetap optimistis, karena membuka pabrik sendiri bukan hal yang mudah.
Tiap merek harus melakukan perhitungan mendalam terkait produksi dan permintaan pasar. "Tapi kan kita pakai logika saja. Kalau jualannya setahun baru 10.000 unit, apa iya sudah pikirin mau beli tanah, mau bikin bangunan, mau investasi triliun-triliunan. Pengalaman saya tidak," katanya.
"Karena orang bikin (pabrik) harus mencapai skala ekonomis. Biasanya begitu, kecuali uangnya tidak berseri. Kalau uangnya enggak ada serinya, apa juga dibikin," katanya.
Baca juga: Fenomena Truk ODOL yang Masih Jadi Polemik
Pada dasarnya, pria yang pernah menjadi montir mobil presiden itu mengatakan tidak keberatan jika saat ini Handal hanya berfungsi sebagai "tukang jahit".
"Ya tidak apa-apa. Makanya saya jadi jembatan, saya tampung, saya jadi tukang jahit. Kalau memutuskan tahun depan dia mau bikin sendiri, silahkan," kata Jongkie.
Baca juga: Mitsubishi Hentikan Produksi Pajero Sport di Australia
Untuk diketahui, sejak tahun 2020, HIM sudah melakukan kerjasama dengan merek otomotif yang mayoritas merupakan merek China seperti Geely, Chery, Neta, Jetour, Aletra, BAIC, dan Jaecoo.
Kualitas hasil produksinya juga telah diakui di mancanegara.
Sejak tahun 2010, Handal sudah melakukan ekspor ke mancanegara dengan produk Hyundai H-1 dan Chery beberapa saat yang lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.