MAKASSAR, KOMPAS.com - Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 yang telah berlangsung sejak tahun lalu kini sudah memasuki tahapan pendampingan finalis 25 besar proposal terbaik.
Tahapan pendampingan kini dilakukan melalui kunjungan langsung oleh Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor) dengan mendatangi SMAN 21 Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Kenaikan Pajak Disebut Tidak Berlaku buat Konsumen Mazda
Sebelumnya pendampingan melalui kunjungan langsung juga telah dilakukan di beberapa kota diantaranya Mojokerto, Surabaya, Balikpapan dan Manado.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, mengatakan, Toyota Indonesia sangat mengapresiasi proposal-proposal lingkungan dari para sekolah finalis TEY ke-13 yang dilandasi ide-ide kreatif dan inovatif.
Program TEY bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kepedulian dan aksi nyata dari generasi muda terhadap lingkungan.
"Kami percaya bahwa dengan dukungan dan arahan yang tepat, ide-ide yang lahir dari TEY dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan," kata Bob dia Makassar, Kamis (23/1/2025).
Baca juga: BYD Sebut Denza D9 Bukan Pesaing Toyota Alphard
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam (kedua kanan) tengah berbincang dengan Kepala Balai Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel Oktofin Pali (kanan), Kepala Seksi Pembinaan SMA Disdik Wilayah 1 Makassar Maros Andi Karmila (kiri) dan Wakil Kepala Sekolah SMAN 21 Makassar Subandi (kedua kiri) disela Genba TEY ke-13 Toyota Indonesia ke SMAN 21 Makassar, Kamis (23/01).
Melalui TEY, Bob mengatakan bahwa Toyota Indonesia berupaya mendukung dan memfasilitasi langkah-langkah yang diambil oleh pelajar sebagai generasi muda dalam mewujudkan dekarbonisasi yang cerdas, inovatif, dan berkelanjutan di era transisi energi.
Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto, menambahkan, TEY merupakan cerminan komitmen Toyota Indonesia dalam mendukung generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan global.
Baca juga: Isuzu Hadapi Tantangan Penjualan akibat Opsen Pajak
"Kami yakin dengan bimbingan yang tepat, ide-ide kreatif dari generasi muda dapat berkembang menjadi aksi nyata yang berdampak besar bagi keberlanjutan di era transisi energi saat ini," ujar Henry.
Proposal
Proposal SMAN 21 Makassar berjudul “Aksi Ecology Bio-simpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak.” Isinya mengenai produksi Bio-simpfuel dari limbah organik buah Simpalak (Bintaro) melalui proses fermentasi dan distilasi.
Buah Simpalak berasal dari tanaman yang fungsinya lebih kepada tanaman peneduh dan tidak dapat konsumsi oleh mahluk hidup.
Baca juga: Perbandingan Harga Denza D9 dengan 7 MPV Premium di Indonesia
Karena itu, keberadaan buah Simpalak lebih cenderung dikategorikan sebagai limbah karena banyak berjatuhan di jalan dan masyarakat tidak mengetahui cara mengolah buah tersebut selama ini.
Biji buah Simpalak kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain itu. pemanfaatan buah ini juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah organik karena sisa produksi dapat dijadikan pupuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.