JAKARTA, KOMPAS.com - Isu kenaikan pajak menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli mobil baru. Namun, sedikit berbeda, dengan Mazda yang konsumennya disebut loyal.
Ricky Thio, COO PT Eurokars Motor Indonesia, mengatakan, secara umum, kenaikan pajak akan berpengaruh terhadap penjualan. Tapi, menurutnya, konsumen Mazda cukup unik.
Baca juga: Mazda CX-80 PHEV Resmi Dijual, Harga Rp 1,1 Miliar
"Konsumen kita pada waktu dia memikirkan Mazda, dia udah pasti, 'Oh, siapa yang memilih Mazda?' Jadi, memang kita punya konsumen loyal, kita sebut namanya Mazda Friends kan?" ujar Ricky, kepada wartawan, saat peluncuran CX-80, di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
"Jadi, konsumen-konsumen Mazda adalah konsumen-konsumen yang unik, konsumen-konsumen yang loyal, dan mereka lebih condong kepada desain Mazda-nya sendiri," kata Ricky.
Ricky menambahkan, konsumen Mazda lebih fokus kepada desain mobil. Jika sudah tertarik dengan desainnya, maka harga naik sedikit tidak masalah.
Baca juga: Spesifikasi Lengkap SUV Hybrid Mazda CX-80
Untuk diketahui, jika opsen diterapkan, maka pajak kendaraan diperkirakan bisa meningkat menjadi 49 persen. Sebab, ada tambahan 66 persen dari PKB dan BBNKB.
Kenaikan harga ini berpotensi menurunkan permintaan kendaraan. Berdasarkan elastisitas permintaan mobil sebesar 1,5, kenaikan harga sebesar 6 persen dapat menurunkan permintaan hingga 9 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.