Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Arah Bukan Jalan Pintas, tapi Ancaman Keselamatan

Kompas.com - 21/01/2025, 13:47 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melawan arah saat berkendara mungkin tampak seperti jalan pintas untuk menghemat waktu.

Namun, tindakan ini membawa risiko besar, tidak hanya bagi pengendara itu sendiri tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya. Meski demikian, kesadaran tentang bahaya melawan arah masih perlu ditingkatkan di masyarakat.

Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, pendekatan holistik diperlukan untuk mengatasi pelanggaran ini.

"Mungkin untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas, termasuk larangan melawan arah, membutuhkan pendekatan yang holistik, menggabungkan edukasi, penegakan hukum, dan kampanye sosial," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: PO Miyor Resmi Operasikan Bus Dream Class Rute Bogor-Padang

Agus menjelaskan bahwa edukasi dapat dilakukan melalui kampanye besar-besaran yang menggunakan berbagai media, seperti televisi, radio, media sosial, hingga baliho di lokasi strategis.

"Kampanye ini harus menggunakan bahasa yang sederhana dan visual yang menarik agar masyarakat lebih mudah memahami bahaya melawan arah," tambahnya.

Selain itu, Agus mengusulkan agar materi keselamatan lalu lintas dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dapat ditanamkan sejak dini.

"Perlu juga adanya kerjasama dengan komunitas, seperti kelompok pengendara motor atau organisasi sosial, untuk menyebarkan pesan keselamatan ini," ujarnya.

Namun, menurut Agus, edukasi saja tidak cukup. Penegakan hukum yang tegas juga diperlukan.

"Pelanggar yang melawan arah harus ditindak tanpa pandang bulu, baik melalui tilang maupun razia rutin di area rawan pelanggaran," katanya.

Ia juga menyarankan kolaborasi dengan perusahaan untuk mengedukasi karyawan mereka agar tidak melanggar aturan lalu lintas.

Ilustrasi putar balik.kompas.com Ilustrasi putar balik.

Agus menambahkan bahwa infrastruktur jalan yang buruk sering kali menjadi penyebab pelanggaran ini.

"Putaran arah balik yang terlalu jauh atau rambu yang tidak jelas bisa mendorong pengendara untuk melawan arah," jelasnya.

Oleh karena itu, perbaikan desain jalan dan rambu-rambu menjadi langkah penting yang perlu dilakukan.

Baca juga: Kendaraan yang Tidak Pakai Plat Nomor Bisa Disita Polisi?

Menurut Agus, tanggung jawab untuk mengatasi pelanggaran lalu lintas tidak hanya ada pada pemerintah, tetapi juga masyarakat dan pihak swasta.

"Sebagai pengendara, kita seharusnya sadar bahwa melawan arah justru bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau