Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Suzuki, Honda, dan Daihatsu Soal Kenaikan Harga Awal 2025

Kompas.com - 18/01/2025, 17:42 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki 2025, beberapa pabrikan mobil di Tanah Air mulai menaikkan harga. Tak heran bila banderolnya kini makin mahal.

Dari pantauan Kompas.com dari beberapa situs resmi seperti Daihatsu, Honda, Suzuki, dan Toyota, sudah mengerek harga dan berlaku hampir pada semua model yang dipasarkan.

Alasan kenaikan harga dikarenakan adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelumnya 11 persen naik 1 persen menjadi 12 persen, yang berlaku awal 2025 bagi kendaraan bermotor yang telah dikenakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Hal ini pun ditanggapi Randy R. Murdoko, Department Head of 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS). Menurutnya, kenaikan harga yang dilakukan sejauh ini merupakan dampak dari PPN, sementara untuk opsen belum dilakukan.

Baca juga: Bocoran Desain Tiggo Cross yang Siap Meluncur di Indonesia

booth daihatsuDaihatsu booth daihatsu

"Awal tahun ini memang ada beberapa isu yang berdampak pada harga terkait kebijakan, tapi yang sudah terinterplementasi adalah PPN dari 11 persen menjadi 12 persen. Jadi untuk meminimalisir, kami benar-benar hanya melakukan penyesuaian 1 persen saja, untuk lainnya sementara ini kami coba untuk kompetitif," kata Randy di Jakarta, (18/1/2025).

Lebih lanjut Randy menjelaskan, meski ada kenaikan harga untuk segmen mobil penumpang menyesuaikan PPN, tapi khusus produk komersial, seperti Carry dan APV blind van masih menggunakan PPN 11 persen, atau tanpa ada kenaikan.

Baca juga: Semester I 2025, SUV Baru Suzuki Siap Meluncur di Indonesia

Sedangkan untuk opsen pajak sendiri, dijelaskan bila nanti setiap provinsi akan berbeda-beda. Namun demikian berdasarkan informasi terakhir implementasinya belum berjalan.

Honda Brio di GJAW 2024KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Honda Brio di GJAW 2024

"Pemerintah melihat, untuk meningkatkan industri otomotif di awal tahun, kebijakan penambahan pajak opsen itu kalau dilihat belum berjalan atau ditunda, dan ini kami sambut dengan baik," ujar Randy.

Hal ini juga disampaikan Sri Agung Handayani, Direktur Marketing and Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM) yang mengatakan, pihaknya telah melakukan penyesuaian harga. Namun untuk daftar pada situs resmi merupakan banderol untuk Jakarta.

"Harga di sana (situs) adalah harga DKI, sebenarnya kenaikan harga on the road (OTR) hanya dipengaruhi komponen kenaikan PPN 1 persen untuk model-model yang sudah dikenakan PPnBM sebelumnya, dan penyesuaian biaya BBN karena tahun kendaraan yang baru saja," ucapnya.

Untuk masalah opsen sendiri, Agung menjelaskan, untuk wilayah Jakarta tidak diperlakukan, namun untuk daerah masih menunggu.

Baca juga: Harga LSUV Baru Makin Mahal per Januari 2025, Cek Daftarnya

Sementara itu, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, ada banyak faktor yang memengaruhi penentuan harga jual produknya pada awal tahun ini, di mana rentang penyesuaian bergantung pada masing-masing model.

Suzuki di GIIAS Semarang 2024SIS Suzuki di GIIAS Semarang 2024

"Namun demikian, Honda senantiasa berupaya memberikan nilai tambah bagi konsumen.Hal ini diwujudkan salah satunya melalui berbagai insentif, termasuk program penjualan yang dirancang untuk mempermudah dan meringankan konsumen dalam melakukan pembelian," kata Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau