Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampaknya jika Mobil Pakai BBM Tak Sesuai Rekomendasi Pabrikan

Kompas.com - 18/01/2025, 16:41 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Setiap mobil pasti direkomendasikan oleh pabrikan untuk memakai bahan bakar minyak (BBM) yang cocok dengan spesifikasi mesin disematkan.

Konsumen bisa memeriksa jenis BBM yang cocok pada buku pedoman kepemilikan kendaraan masing-masing. Bila tak sesuai dengan standar rekomendasi, performa dan keawetan komponen mesin bisa terganggu.

Tri Winarno, Mekanik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan pemakaian jenis BBM rekomendasi pabrikan berkaitan dengan kompresi mesin.

Baca juga: Hitung Konsumsi BBM Mazda CX-30 Keliling Jawa Barat


“BBM dengan angka oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan, dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, akibatnya tenaga mesin kurang dan akselerasi menjadi kurang responsif,” ucap Tri kepada Kompas.com, Sabtu (18/1/2025).

Tri mengatakan, BBM yang tidak sesuai dapat memicu munculnya suara ngelitik atau knocking akibat ledakan prematur pada ruang bakar.

“BBM tak sesuai menghasilkan pembakaran kurang efisien, akibatnya, mesin membutuhkan lebih banyak BBM karena pengemudi cenderung akan lebih dalam menginjak pedal gas untuk mencapai kecepatan tertentu,” ucap Tri.

Baca juga: Indonesia Resmi Punya BBM B40

Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo resmi mengalami kenaikan per 1 November 2024. Dok. Pertamina Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo resmi mengalami kenaikan per 1 November 2024.

Tri juga mengatakan, BBM tak sesuai akan menyebabkan polutan lebih banyak, seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang berdampak buruk pada lingkungan dan berpotensi tak lolos standar emisi kendaraan.

Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan ketukan antar komponen di dalam mesin bakar akibat pemakaian BBM tidak sesuai, lama kelamaan akan menimbulkan kerusakan.

“Bila bicara dampaknya, ngelitik juga bisa meningkatkan potensi kerusakan komponen, seperti piston dan dinding silinder, karena suara ngelitik salah satunya dari ketukan antar keduanya,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Ini Rekomendasi Jenis BBM untuk Innova Zenix

Paryudi mengatakan, getaran berulang akibat detonasi bisa mengikis dinding silinder, sehingga juga berdampak pada kompresi yang lama kelamaan akan menurun.

Menurut Paryudi, beban berat yang diterima komponen juga akan membuat sejumlah bagian mesin mengalami keausan lebih cepat, termasuk metal duduk, metal jalan, poros engkol dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau