Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya PLN Menghilangkan Kekhawatiran Pengguna Mobil Listrik pada 2025

Kompas.com - 11/12/2024, 11:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah mobil listrik yang ada di jalan raya terus bertambah. Untuk itu, infrastruktur juga perlu diperkuat. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

PLN menyebutkan bahwa jumlah SPKLU saat ini sudah mencapai ribuan. Rencananya, untuk tahun depan PLN akan menambah ribuan SPKLU lagi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: PLN Siagakan 2.490 Unit SPKLU buat Libur Nataru

Ririn Rahmawardani, Executive Vice President Retail Product Development PLN, mengatakan, jumlah SPKLU saat ini sudah mencapai 2.669 titik. Jumlah tersebut juga bisa dipantau oleh siapa pun yang menggunakan aplikasi PLN Mobile.

Tampilan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan fast charging yang disediakan PLN di berbagai wilayah di Indonesia.Dok. PLN Babel. Tampilan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan fast charging yang disediakan PLN di berbagai wilayah di Indonesia.

"Jumlahnya bertambah terus. Nah, target kami di akhir tahun 2024 ini bisa mencapai 3.000-an," ujar Riri saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Ririn menambahkan, untuk tahun 2025, PLN menargetkan penambahan SPKLU sebanyak 1.100 titik. Sehingga, sampai akhir 2025 nanti rencananya bisa tembus hingga 4.300-an.

Baca juga: PLN Catat Penggunaan SPKLU Naik 5x Lipat pada 2024

Cara mencari lokasi SPKLU terdekat secara online melalui aplikasi PLN Mobile dan Google MapsDOK. PLN Cara mencari lokasi SPKLU terdekat secara online melalui aplikasi PLN Mobile dan Google Maps

"Jadi, 1.100 di 2025 itu investasi PLN dan mitra juga. Mungkin bisa menghilangkan kekhawatiran berkendara dengan EV," kata Ririn.

"Naik EV di awal-awal, kita belum ada pengalaman. Kita belum tahu di mana kita akan mengecas, di mana kita tahu ada SPKLU. Nah, kita sudah ada nih di PLN Mobile, kayak semacam Google Maps-nya, di situ ada titik-titiknya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau