Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Jalur Puncak 2 Terputus, Jembatan Darurat Segera Dibangun

Kompas.com - 29/11/2024, 12:36 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Sebuah jembatan yang berada di akses penghubung menuju jalur Puncak 2 terputus akibat hujan deras yang terjadi pada Rabu (27/11/2024).

Akibat peristiwa ini, akses lalu lintas terputus. Untuk sementara kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi jalur tersebut.

Seperti diketahui, jalur Puncak 2 memiliki beberapa akses yang bisa dilewati. Jalur yang terputus ini disebut juga sebagai jalan Poros Tengah Timur. Atau Jalur Puncak II yang akan tembus ke Cipanas, tanpa perlu melewati daerah Ciawi.

Baca juga: Faktor Penyebab Harga Mobil Bekas Terjun Bebas

Rutenya dari daerah Sentul (Bogor) - Babakan Madang - Hambalang - Sukamakmur - Pacet – sampai ke Istana Cipanas (Cianjur).

Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menangani peristiwa tersebut.

“Kondisinya dalam waktu dekat, rencana akan dibangun jembatan Belly atau jembatan sementara. Dinas PUPR bilang secepatnya, tergantung datangnya material itu,” ujar Adam, kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2024) malam.

Baca juga: Bukan Cuma karena Kualitas BBM, Ini Penyebab Kerusakan Fuel Pump

“Tapi robohnya jembatan ini sebetulnya tidak berdampak signifikan pada aktivitas warga. Karena ada banyak jalur, bukan satu-satunya,” kata dia.

Adam menambahkan, insiden yang terjadi pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB itu juga membuat Kampung Cicadas, yang berada tak jauh dari lokasi jembatan roboh, mengalami banjir.

“Jadi pada saat jembatan itu rusak terbawa arus, kan materialnya membendung. Saat tidak bisa menahan lagi dan jebol, arus air menghantam perkampungan. Waktunya bersamaan, jadi banjirnya kampung itu efek dari jembatan roboh,” ucap Adam.

“Perkampungannya sudah kondusif. Saat ini kondisi di sekitar jembatan enggak ada antrean, enggak ada yang lewat. Paling aktivitas dilakukan pihak swasta, jadi tidak bisa lewat saja mereka,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau