Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Tol Cipularang, Pengemudi Perlu Paham Konsep Safe Bubble

Kompas.com - 11/11/2024, 18:29 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Bandung arah Jakarta, membuka mata bahwa mengemudi di jalan tol merupakan tindakan penuh risiko.

Risiko yang datang bukan hanya dari diri sendiri serta faktor eksternal seperti cuaca hujan dan jalan licin, tapi juga dari kendaraan lain.

Baca juga: Kronologi Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Km 92, Truk Gagal Kurangi Kecepatan

Dalam video yang banyak beredar di internet, terlihat kecelakaan bermula dari truk semi trailer yang menabrak mobik di depannya. Dugaan awal truk tersebut mengalami rem blong sehingga tidak bisa berhenti.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Pendiri dan instruktur safety riding dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, mengemudi adalah tindakan berisiko karena itu pengemudi meski mengembangkan kondisi imajinatif mengenai keamanan pribadi.

Pengemudi perlu memahami konsep "lingkaran aman" atau safe bubble. Lingkaran imajinatif ini penting untuk memetakan potensi bahaya jika ada kendaraan yang melaju ugal-ugalan. 

"Pengemudi harus memahami safe bubble, yang merupakan lingkaran aman. Ini harus ada dalam pikiran mereka," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Nonton Indonesia vs Jepang Bisa Naik MRT Gratis, Catat Lokasi Parkirnya

"Sebagai contoh, ketika ada kendaraan lain mendekat, pengemudi seharusnya siap untuk menghindar atau membunyikan klakson," kata Jusri.

Evakuasi truk kontainer terguling di ruas jalan tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024).Foto Dokumentasi Polres Purwakarta Evakuasi truk kontainer terguling di ruas jalan tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024).

 

Namun konsep safe bubble sangat bergantung pada pemahaman masing-masing individu. Artinya, tidak ada patokan pasti, melainkan berdasarkan pertimbangan situasi, kecepatan, dan pengalaman.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipularang, Ingat Pentingnya Cek Spion Tiap 8 Detik

Misalkan ada mobil ugal-ugalan di jalan, maka pengemudi perlu menjagak jarak. Namun jaga jaraknya tergantung dari beberapa faktor tersebut.

"Berapa meter jaraknya tidak bisa dipastikan, karena itu tergantung situasi dan pengemudinya," ujar Jusri.

"Misalnya, untuk menjaga jarak dengan mobil dan motor, saya sarankan antara 50 cm hingga 1 meter, tetapi jika kecepatannya tinggi, jarak aman bisa mencapai 2 meter," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau