Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Alva Soal Target Pemakaian Motor Listrik Pemerintah

Kompas.com - 11/11/2024, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan 13 juta unit motor listrik dan 6 juta unit motor konversi berada di jalan pada 2023.

Namun, kenyataannya penjualan motor listrik masih belum mencapai target. Sebagai gambaran, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan total penjualan motor baru sepanjang 2024 akan mencapai 6,35 juta unit.

Baca juga: Modifikasi Honda Karisma 125 Jadi Harley-Davidson Road Glide

Dari jumlah tersebut, penjualan motor listrik diperkirakan mencapai 70.000 unit. Artinya penyerapan motor listrik masih kecil jika dibandingkan motor berbahan bakar minyak

Puluhan ribu unit Smoot Motor Listrik sudah mengaspal di IndonesiaDok. Smoot Puluhan ribu unit Smoot Motor Listrik sudah mengaspal di Indonesia

Purbaja Pantja, Chief Executive Officer PT Ilectra Motor Group, produsen motor listrik Alva, tetap optimistis bahwa target pemerintah masih mungkin dicapai.

“Mungkin yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa target tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk melakukan langkah-langkah guna mencapainya. Target tersebut merupakan ambisi untuk mendorong perubahan,” ujar Purbaja saat ditemui Kompas.com, di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.

Baca juga: Lorenzo Buka Suara Gaji Kecil di Ducati

Bila dilihat dari garis waktu, target tersebut tampak menantang. Namun menurutnya, masih ada waktu sekitar lima tahun untuk meningkatkan penjualan sehingga jumlah motor listrik di jalan bisa bertambah.

Gesits G1 DLX Smart KeyKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Gesits G1 DLX Smart Key

"Masing-masing kami sebagai pelaku usaha punya tugas untuk mencapai target itu. Apakah kemudian itu masih realistis atau tidak, menurut saya masih ada waktu, masih ada lima tahun lagi," katanya.

"Kemudian kalau dilihat pengalaman-pengalaman dari elektrifikasi, di negara-negara lain, itu awalnya mungkin tidak cepat tapi bisa mencuat jadi dengan ini jangan dipukul rata. Karena suatu saat bisa meledak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau