JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil hybrid semakin diminati masyarakat berkat efisiensi bahan bakar dan teknologi ramah lingkungan yang diusungnya.
Namun, sebagai teknologi modern, tentu banyak yang masih bertanya-tanya, apakah mobil perawatan jenis ini berbeda dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) pada umumnya.
Menurut Indra Kurniawan, pemilik bengkel Quick Service, perawatan mobil hybrid sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kendaraan ICE.
Baca juga: Spesifikasi Pindad Maung MV3 Garuda yang Resmi Jadi Mobil Menteri
“Perawatan rutin mobil hybrid dilakukan pada kelipatan 10.000 km atau setiap 6 bulan, mirip seperti kendaraan biasa. Perbedaan utamanya hanya pada penggunaan oli mesin dengan spesifikasi tertentu, yakni 0W-20, dan penggantian filter oli,” kata Indra kepada Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
Indra menjelaskan, selama lima tahun pertama, perawatan mobil hybrid relatif sederhana dan sejalan dengan perawatan kendaraan konvensional.
Namun, pemilik mobil perlu lebih memperhatikan baterai tegangan tinggi (HV battery) setelah tahun ke-5 hingga ke-8 tahun masa pakai.
"Pada tahun-tahun tersebut, pemeriksaan rutin terhadap HV battery menjadi penting untuk memastikan kinerjanya tetap optimal dan mencegah potensi kerusakan yang dapat mempengaruhi performa mobil secara keseluruhan," kata Indra.
Baca juga: Pindad Maung MV3 Garuda Resmi Jadi Mobil Menteri
Ia juga menekankan bahwa pemilik mobil hybrid sebaiknya melakukan perawatan di bengkel yang memiliki teknisi berpengalaman dalam menangani teknologi hybrid. Hal ini penting agar setiap komponen, termasuk sistem listrik yang kompleks, dapat diperiksa dan dirawat dengan benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.