Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Masih Jadi Tantangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Kompas.com - 09/09/2024, 16:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOPMPAS.com - Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdhanni Dzukarnaen Salim menyebut, keterbatasan infrastruktur pengisian daya masih menjadi tantangan terbesar dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Keterbatasan tersebut disebabkan tingginya biaya pembangunan untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum SPKLU. Sementara, tingkat pemanfaatan oleh konsumen masih rendah.

Demikian disampaikannya dalam dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 dikutip dari Youtube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (9/9/2024).

Baca juga: Komentar Zeekr soal Perang Harga Mobil Listrik China

Ketua Task Force FoWE yang juga menjabat Presiden Direktur (Presdir) PT Astra Otoparts Tbk dan Direktur PT Astra International Tbk, Hamdhani Dzulkarnaen Salim memaparkan tiga rekomendasi kebijakan Task Force FoWE yang selaras dengan tujuan B20 dan G20 pada pertemuan B20 Summit di Bali, Minggu (13/11/2022) dan Senin (14/11/2022). 

Dok. Kadin Ketua Task Force FoWE yang juga menjabat Presiden Direktur (Presdir) PT Astra Otoparts Tbk dan Direktur PT Astra International Tbk, Hamdhani Dzulkarnaen Salim memaparkan tiga rekomendasi kebijakan Task Force FoWE yang selaras dengan tujuan B20 dan G20 pada pertemuan B20 Summit di Bali, Minggu (13/11/2022) dan Senin (14/11/2022).

"Pengembangan infrastruktur pengisian daya yang memadai akan mendorong penggunaan kendaraan listrik secara lebih luas, mengurangi emisi karbon, dan membantu Indonesia mencapai target net zero emission," kata dia.

"Tapi saat ini, tingkat pemanfaatan charging station masih rendah," ujar Hamdhani.

Tantangan lain pengembangan kendaraan listrik di Indonesia datang dari sisi regulasi. Salah satunya, proses perizinan dan kebijakan harga listrik yang perlu disesuaikan kembali untuk mendukung keberlanjutan usaha stasiun pengisian daya.

Baca juga: Zeekr Mau CKD di Indonesia?

Ilustrasi Astra OtopartsKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Ilustrasi Astra Otoparts

Kendati demikian, ia menilai tantangan ini wajar mengingat adopsi teknologi EV masih dalam tahap awal. Dalam beberapa tahun ke depan, ia percaya industri kendaraan listrik nasional bisa tumbuh pesat.

"Era elektrifikasi masih di tahap awal, sehingga wajar apabila di Indonesia kita menghadapi situasi ini. Ini terjadi di dunia, yang mana masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau