Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 08/08/2024, 18:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil listrik diprediksi terus meningkat. Sepanjang 2024, penjualan mobil listrik diyakini bisa tembus 30.000 unit atau naik hampir dua kali lipat dari tahun 2023.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester satu 2024 mobil listrik berhasil terjual 11.940 unit. Naik 104,13 persen dibanding periode sama pada 2023 yaitu 5.849 unit.

Baca juga: Catat, 12 Gerai Samsat di Mal Jakarta Terima Bayar Pajak Kendaraan

Kendati demikian, meski target tahun ini tercapai penjualan mobil listrik baru masih jauh dari target pemerintah yang sebesar 50.000 unit hingga akhir tahun nanti. 

Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta. Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta.

Pengamat otomotif dari Institusi Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi menyatakan, harapan penjualan mobil listrik kini hadir dari asal China yang mulai ekspansi menghadirkan berbagai jenis mobil listrik termasuk multi purpose vehicel (MPV).

“Kuncinya ialah produk yang menjangkau, saat ini mulai ada di segmen menengah, tapi kita tahu ekonomi sedang tidak baik-baik. Calon pembelinya kelas menengah memang sedang menghadapi tekanan,” ujar Agus kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2024).

Namun Agus mengatakan, selain daya beli masyarakat kelas menengah yang masih lemah ada hal yang masih mengganjal orang membeli mobil listrik, yaitu harga jual kembali.

Baca juga: Jadi Pilihan Pabrikan EV, Luhut Sebut Baterai LFP Bakal Dibuat di RI

Menurut Agus, konsumen sangat memikirkan harga jual kembali terutama untuk orang yang mau beli mobil listrik sebagai mobil pertama. Berbeda dengan orang sudah punya mobil dan mau tambah beli mobil listrik.

Modifikasi Wuling Air EVDok. Wuling Motors Modifikasi Wuling Air EV

“Makanya dia akan semakin berpikir kalau saya harus membeli EV yang memang kini sudah lebih terjangkau tapi nanti saya belum paham kalau saya butuh keadaan darurat, harga jual kembalinya bagus tidak,” katanya.

Baca juga: PO Juragan 99 Buka Trayek Malang-Yogyakarta

“Ini akan jadi masalah sebab mereka pasti ingin yang aman dulu,” ujar Agus.

Mengenai kekhawatiran harga jual kembali sebelumnya pernah disampaikan oleh Honda Prospect Motor (HPM). Agen mobil Honda di Indonesia itu melakukan survei dan menemukan tiga hal yang membuat orang ragu beli mobil listrik.

Tiga alasan tersebut ialah pertama infrastruktur, kedua yaitu resale value yang kurang bagus, dan ketiga yaitu teknologi yang ter-update. Konsumen menunggu karena menilai ke depan teknologi bakal lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau