SOLO, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi matik jenis Continuously Variable Transmission (CVT) sudah banyak diaplikasikan di kendaraan modern.
Keunggulan dari CVT sendiri adalah dengan perpindahan rasio gigi yang lebih halus sehingga lebih nyaman, serta dikatakan lebih hemat bahan bakar.
Namun, banyak yang beranggapan jika mobil dengan transmisi matik CVT mudah rusak jika sering melewati jalan menanjak.
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, mobil matik CVT meski dipakai normal tapi sering lewat jalan menanjak bisa merusak CVT.
Baca juga: Penyebab Motor Matik Sulit Distarter Setelah Lama Tak Dipakai
“Banyak yang pakainya normal juga jebol, mungkin lebih ke beban dan sering nanjak,” kata Iwan kepada Kompas.com, Rabu (7/8/2024).
Sebelumnya, Iwan juga mengatakan, salah satu tips agar CVT awet adalah jangan sering melewati tanjakan.
Pemilik Worner Matic Spesialis Transmisi Matik, Hermas Efendi Prabowo juga mengatakan, CVT dirancang bukan untuk melewati tanjakan, sehingga perlu memilih rute yang landai.
“Gearbox CVT sejak awal memang dirancang dan didesain untuk tujuan kenyamanan berkendara halus dan mulus, nyaris tanpa ayunan apalagi hentakan saat perubahan rasio dan pertambahan percepatan,” ucap Hermas.
Baca juga: Hitung Konsumsi Listrik TVS iQube, Jakarta-Bogor Cuma Rp 4.000
Hermas menjelaskan, komponen pembentukan rasio CVT tidak diciptakan untuk melintasi jalanan naik turun ekstrem apalagi beban berat.
“Kalau dipaksa akan timbul selip pada CVT assy yang bisa merusak sabuk baja dan puli, selip memproduksi serbuk dan debris yang berbahaya bagi kelancaran dan stabilitas tekanan oli matic yang pada akhirnya memicu sumbatan, akan membuat gearbox matic CVT rontok dan gagal bekerja,” ucap Hermas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.