Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Enggan Beri Insentif Hybrid, Ini Kata Pengamat Otomotif

Kompas.com - 08/08/2024, 08:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah secara tidak langsung resmi mengungkapkan tidak akan memberikan insentif untuk mobil hybrid atau hybrid electric vehicle (HEV).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memastikan tidak akan ada perubahan ataupun penambahan kebijakan baru pada sektor otomotif pada tahun ini.

Baca juga: Jadi Penopang Otomotif, Kemenperin Latih IKM Bengkel Motor di Merauke

Pengamat otomotif dari Institusi Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi menyatakan, keputusan pemerintah dapat dipahami jika tujuan insentif kendaraan listrik memang hanya untuk mendorong penjualan mobil listrik.

Honda CR-V HybridKOMPAS.com/STANLY RAVEL Honda CR-V Hybrid

“Saya melihatnya terbayang memang latar belakangnya tanpa apa-apa (insentif) penjualan hybrid sudah tinggi dibandingnya EV. Meski kalau dilihat pertumbuhan hybrid lebih tinggi daripada EV,” ujar Agus kepada Kompas.com, Rabu (7/8/2024).

Namun, kata Agus, jika melihatnya secara keseluruhan dari sudut padang industri otomotif yang sedang mengalami tekanan maka insentif mobil hybrid bisa jadi jawaban untuk meningkatkan penjualan domestik.

Agus menjelaskan, saat ini penjualan mobil baru sedang terdepresiasi. Bahkan target penjualan sebesar 1 juta unit juga akan berat.

Baca juga: Trans Jatim Rilis Bus Baru Pakai Rakitan Karoseri Tentrem

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Januari-Juni 2024 total distribusi mobil baru dari pabrik ke diler alias wholesales mencapai 408.012 unit.

Wuling Almaz HybridKompas.com/Nanda Wuling Almaz Hybrid

Capaian tersebut turun 19,4 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang menorehkan 506.427 unit atau selisih 98.415 unit.

Baca juga: Daya Beli Lemah, Masyarakat Pilih Mobil Bekas

Kondisi penjualan ritel pun tidak jauh berbeda. Kontraksi terjadi pada level 14 persen atau dari 502.533 unit menjadi 431.987 unit secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Kalau kita melihat dari sudut pandang makro industrinya, maka sekarang yang harus dikejar karena underutilized capacity ini bagaimana ini bisa didorong supaya bisa menghasilkan penjualan yang lebih baik,” ujarnya.

“Kalau dilihat dari situ memang mestinya insentif masih memungkinkan. Tapi tentu saja proporsional,” kata Agus.

Innova Zenix Hybrid di GIIAS 2024KOMPAS.com/FATHAN Innova Zenix Hybrid di GIIAS 2024

Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Lithium di Kendal

Berdasarkan data, selama enam bulan pertama 2024 terdapat 25.791 unit mobil hybrid baru yang telah didistribusi (wholesales).

Jumlah tersebut meningkat 49 persen bila dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang mencapai 17.305 unit.

Berkat capaian itu mobil hybrid menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional (37.731 unit). Hanya saja pertumbuhannya masih tidak sepesat mobil listrik yang naik 104 persen selama Januari-Juni 2024 menjadi 11.940 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau