JAKARTA, KOMPAS.com - Poin keselamatan berkendara tidak hanya sebatas cara teknik mengemudi baik dan menaati aturan, kesesuaian pakaian alias apparel pendukung juga tidak kalah penting.
Sayangnya, kesadaran mayoritas pengendara motor soal kelengkapan aparatus keamanan dan keselamatannya masih kurang, baik helm maupun pakaian pelengkap lainnya.
Jovand, Sales Head RCW Dainese Indonesia, menjelaskan, isu keselamatan tampaknya masih belum menjadi fokus utama pengendara. Hal itu tecermin dari minimnya pakaian standar berkendara yang digunakan.
Baca juga: Waspada Modus Kriminal Bikin Mobil Jadi Berasap
“Buat referensi, kalau kita lihat di negara-negara Eropa atau Amerika, pengendara motor selalu pakai apparel full body. Padahal, di sana pemotornya terbilang sedikit, kalau diadu dengan Indonesia,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Menurutnya, pakaian pengaman tidak wajib berkualitas tinggi dengan banderol premium. Pengendara bisa menggunakan pelindung tambahan berupa jaket tebal, celana panjang, sarung tangan, serta sepatu menutup mata kaki.
Perlengkapan tersebut diklaim mampu memberikan perlindungan lebih, dan jauh lebih aman dibandingkan pakaian polos. Jovand menambahkan, hal itu juga bisa sangat meminimalisasi risiko luka fatal yang diakibatkan kecelakaan.
Baca juga: Per September 2023, SPKLU di Seluruh Indonesia Tembus 846 Unit
Jovand juga sempat membagikan pengalamannya, yang baru-baru ini terlibat kecelakaan kecepatan tinggi, di mana motor sport miliknya ditabrak pengendara lain.
Beruntungnya, dia yang saat itu menggunakan helm serta jaket tebal dan celana jeans, berhasil selamat dari maut.
“Jaket saya robek, jeans saya bolong, helm juga pecah. Ada luka memar dan lecet sedikit, tapi coba gimana jadinya semisal saya tidak pakai jaket? Bisa-bisa hancur semua badan,” ucapnya sembari bercerita.
Berkaca dari situasi tersebut, Jovand mengimbau pengendara motor untuk selalu mengedepankan aspek safety riding saat berkendara, minimal dengan cara menggunakan apparel pelindung yang sesuai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.