JAKARTA, KOMPAS.com - Pengharum kabin atau parfum mobil dituding menjadi salah satu penyebab utama AC mobil berbau. Bahan kimianya disebut membuat evaporator mudah berlendir sehingga timbul jamur atau lumut.
Rastomo Yudho Hermawan, Kepala Cabang Bengkel Resmi AC Denso, PT Kikijaya Airconindo di Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengatakan, sudah sering memberikan edukasi ke pelanggan untuk berhenti menggunakan pengharum ruangan berjenis itu.
Baca juga: Indonesia Tidak Beda-bedakan Investor Kendaraan Listrik
"Kalau pakai itu (pengharum) dibuang saja. Kita sebetulnya tidak pernah tahu, misal kita parkir di bawah terik matahari di kabin panas ada proses kimia di mana cairan itu menguap yang kita tidak tahu akan menempel di mana," katanya kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (6/9/2023).
Sebagai gantinya kata Yudho, pemilik mobil bisa menggunakan pewangi alami dengan memakai bahan-bahan yang biasa ditemukan sehari-hari.
"Kalau saya sarankan pewangi yang natural. Misalnya biji kopi, kan banyak yang jual sekarang itu bukan kimiawi memang biji kopi atau yang tradisional punya pandan, rajang kemudian taruh di bawah jok. Natural," kata Yudho.
Baca juga: Jadwal Penutupan Jalan di Jakarta Sore Ini karena KTT ASEAN 2023
Yudho mengatakan, selain membuat AC berbau penggunaan pengharum ruangan secara masiff bisa berdampak pada kesehatan pengemudi dan penumpang di dalam mobil.
"Sebetulnya yang lebih dikhawatirkan itu masalah kesehatan. Jangan dikira itu tidak pengaruh di badan kita, ke paru-paru, waktu panas kemudian kita masuk ke mobil. Jangankan itu material pembentuk dasboard itu juga ada kimianya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.