YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian beberapa kali mengungkap tindak kriminal pemalsuan oli di lokasi berbeda. Berdasarkan keterangan, edaran oli palsu diperkirakan mencakup ke seluruh Indonesia.
Meski pelaku telah berhasil diringkus dan pabriknya ditutup, produk oli palsu yang beredar belum ditarik oleh petugas. Dengan kata lain, peluang konsumen mendapatkan oli palsu sangat tinggi.
Lantas, apakah oli palsu ini aman digunakan pada mobil?
Baca juga: Waspada Kena Tipu, Begini Cara Membedakan Oli Palsu dengan yang Asli
Kepala Bengkel Nasmoco Bantul Nyoman mengatakan, oli palsu memiliki kualitas yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada mobil.
“Kualitas oli palsu jelas tidak terjamin sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada mobil, padahal oli memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keawetan dan performa mesin,” ucap Nyoman dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).
Dia mengatakan, oli palsu bisa membuat peran oli mesin menjadi kurang optimal karena kualitasnya jelas berbeda.
Baca juga: Distributor Penjual Oli Palsu Akan Ditindak?
Oli yang diproduksi tidak menggunakan formula yang sama dari suatu merek juga merugikan banyak pihak, khususnya pemilik merek aslinya.
“Mulai dari kekentalannya, seharusnya oli asli memiliki kekentalan yang sesuai dengan standarnya, berhubung oli palsu tidak terjamin, maka bisa saja kekentalannya tidak sama sehingga bisa membuat perlindungan kepada mesin tidak optimal,” ucap Nyoman.
Dia mengatakan, beberapa performa mesin bisa meliputi responsibilitas kendaraan, suara dapur pacu, dan suhu kerjanya.
Baca juga: Waspada, Begini Akibatnya bila Motor Pakai Oli Palsu
Dia mengatakan, kualitas oli palsu cukup mengkhawatirkan karena tidak bisa menjamin apakah oli tersebut melindungi mesin dengan baik atau tidak.
“Jelas, kalau oli asli bakal melindungi mesin dengan begitu mesin menjadi awet, bunyi mesin tetap halus, tapi kalau pakai oli palsu maka hal itu tidak bisa didapatkan, sehingga mungkin saja bisa membuat mesin cepat aus, mengingat komponen mesin banyak yang bersinggungan,” ucap Nyoman.
Jadi, efek buruknya menggunakan oli palsu bisa sangat beragam. Meski demikian, ruang lingkupnya ada pada peran oli mesin itu sendiri, oli palsu bisa saja tidak dapat melindungi dengan optimal sehingga cepat aus dan bisa juga membuat performa mesin menurun.
Kasus terburuk dan kerap kejadian yaitu terciptanya lapisan lumpur (slugde) sampai harus turun mesin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.