Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Akan Ada Mobil Mesin Bensin atau Diesel di Indonesia Mulai 2050

Kompas.com - 06/06/2023, 14:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan RI (KSP) Moeldoko menegaskan bahwa tidak akan ada lagi penjualan mobil baru dengan teknologi bahan bakar fosil (bensin atau diesel) atau mesin konvensional di Indonesia pada 2050 mendatang.

Langkah terkait sesuai dengan peta jalan atau roadmap Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060. Di mana, pada periode tersebut bauran energi nasional diharapkan sudah mencapai 87 persen.

"Mobil konvensional di 2050 nanti sudah tidak ada lagi," kata dia dalam diskusi Ekosistem Menuju Energi Bersih yang digelar Forum Merdeka Barat 9 dan disiarkan YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Jadwal MotoGP Italia 2023, Balapan Bergulir Akhir Pekan Ini

Ilustrasi emisi kendaraan.jillseymourukip.org Ilustrasi emisi kendaraan.

Lebih rinci, dijelaskan bahwa nantinya secara simultan PLTU akan dipensiunkan dini mulai 2031. Hal itu diikuti dengan tersambungnya interkoneksi jaringan listrik antar-pulau di 2035.

Pada 2040, pemerintah akan menargetkan bauran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sudah mencapai 71 persen, yang diikuti dengan penghentian penjualan motor konvensional.

"Tidak ada lagi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang beroperasi serta tidak ada penjualan motor konvensional. Jadi semuanya diharapkan menuju ke listrik," kata Moeldoko.

Sepuluh tahun dari situ, diharapkan bauran energi mampu mencapai 87 persen dan dihentikannya penjualan mobil konvensional baru. Jadi, semua kendaraan akan digantikan oleh teknologi listrik, baik yang berbasis baterai maupun campuran (hybrid).

Baca juga: Minat Beli LMPV, Cek Bocoran Daftar Harganya per Juni 2023

Ilustrasi kendaraan listrik atau electric vehivle (EV). Dok. Freepik Ilustrasi kendaraan listrik atau electric vehivle (EV).
Apabila peta jalan tersebut bisa dijalani dengan maksimal, maka target NZE dapat terpenuhi pada 2060, di mana bauran energi nasional telah mencapai 100 persen yang didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

"NZE ini nantinya akan dibarengi penyaluran gas melalui jaringan gas sebanyak 123 juta sambungan rumah tangga dan kompor listrik sebanyak 52 juta rumah tangga.
"Itulah kira-kira road map Indonesia dalam menuju 2060 zero emissions," kata Moeldoko.

"Saya pikir pemerintah sudah memiliki road map menuju ke sana, sangat clear ya road map-nya itu penting bagi masyarakat Indonesia untuk ikut memahami dan terlibat di dalamnya," tambahnya.

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan 3 Sanksi bagi Kendaraan yang Belum Uji Emisi

Rombongan Menparekraf Sandiaga Uno saat melintasi jembatan Sijuk, Belitung yang ikonik menggunakan motor listrik menuju desa wisata terong, Jumat (2/6/2023).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Rombongan Menparekraf Sandiaga Uno saat melintasi jembatan Sijuk, Belitung yang ikonik menggunakan motor listrik menuju desa wisata terong, Jumat (2/6/2023).

Oleh sebab itu, mulai saat ini penting untuk segera membangun dan mempercepat penciptaan ekosistem kendaraan listrik.

Indonesia sendiri, sudah melakukan berbagai pertemuan dengan negara lain, salah satunya melalui KTT ASEAN di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

"Saya pikir itu lebih memperkuat lagi komitmen Indonesia dan masyarakat Indonesia menuju zero emission 2060 di antaranya melalui energi bersih," kata Moeldoko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com