Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Baru Beli Toyota Fortuner Bekas tapi Harus Turun Mesin

Kompas.com - 23/05/2023, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Video viral yang memperlihatkan mesin Toyota Fortuner tiba-tiba bunyi kasar saat digunakan di jalan tol. Usai di cek, ternyata banyak komponen rusak, seperti metal, poros engkol, batang piston, hingga piston itu sendiri.

Padahal sang pemilik belum genap satu bulan membeli Fortuner itu di bursa mobil bekas, tapi kondisi unit sudah mengkhawatirkan.

Postingan tersebut pun ramai komentar dari netizen, sebagian mereka menyayangkan peristiwa itu. Tidak sedikit juga yang memberikan wejangan kepada masyarakat agar berhati-hati ketika membeli mobil bekas.

Baca juga: Apakah Benar AC Mobil Mesin Diesel Lebih Dingin ketimbang Bensin?

Poros engkol mesin diesel Toyota Fortuner aus karena metal jalan habisTangkapan layar Poros engkol mesin diesel Toyota Fortuner aus karena metal jalan habis

Esa Pemilik Bengkel Resmi Denso Esa Diesel Solo selaku bengkel yang menangani masalah tersebut mengatakan unit Toyota Fortuner itu memang dibeli dalam kondisi bekas, harganya pun memang lebih murah.

“Mobil tahun 2016 ini didapat hanya Rp 340 jutaan, terlepas si pemilik merasa tertipu atau tidak, saat kami pertama kali mendapatkan kabar mobil sedang sedang berada di Nasmoco divonis ada masalah pada injektornya,” ucap Esa kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Esa mengatakan, selaku bengkel resmi Denso pihaknya kerap menjadi rujukan ketika diler-diler membutuhkan onderdil, dalam hal ini injektor. Berhubung sudah sore, Nasmoco tidak bisa menyanggupi mobil selesai hari itu juga.

Baca juga: Mobil Diesel Keliru Diisi Bensin, Biaya Perbaikannya Tembus Rp 70 Juta

Metal jalan habis, bikin poros engkol termakan dalamTangkapan layar Metal jalan habis, bikin poros engkol termakan dalam

“Kalau di kami, karena sudah berpengalaman dan alatnya lengkap bisa menyanggupi selesai hari itu juga, bongkar pasang injektor bisa dikerjakan sekitar satu jam, tapi setelah mobil tiba ternyata masalahnya lain,” ucap Esa.

Esa mengatakan dapur pacu mobil tersebut bunyi kasar, seperti di video tapi pihaknya tahu betul bahwa bunyi tersebut bukan bersumber dari masalah injektor.

“Jika injektor bermasalah memang bisa menyebabkan bunyi kasar, tapi bunyi pada mobil tersebut beda, mekanik senior kami bisa mengetahui itu dengan mudah,” ucap Esa.

Baca juga: Simak, Begini Cara Menangai Diesel Runaway

Lengan piston bagian metal aus dan goyangTangkapan layar Lengan piston bagian metal aus dan goyang

Mengetahui masalahnya bukan injektor, Esa pun tidak tega bila harus mengganti komponen yang sebenarnya tidak bermasalah. Ia pun mencoba menghubungi pihak Nasmoco untuk mengkonfirmasi dan mengambil tindakan.

“Setelah melalui persetujuan pemilik, akhirnya mesin dibongkar dan terbukti poros engkol aus, metal jalan sudah termakan cukup dalam, piston juga tergores,” ucap Esa.

Esa mengimbau kepada masyarakat bahwa bunyi mesin diesel memang lebih kasar dari mesin bensin, tapi jika bunyinya terlalu kasar itu bisa menjadi tanda ada masalah di mesin.

Baca juga: Dampak Buruk Mobil Mesin Diesel Modern Sering Diisi Solar Busuk

Piston tergores dengan dinding silinder karena metal jalan habis, menyebabkan oblak yang cukup besar.Tangkapan layar Piston tergores dengan dinding silinder karena metal jalan habis, menyebabkan oblak yang cukup besar.

Tingkat kerusakan mesin yang menyebabkan bunyi juga beragam, bisa dari injektor yang bermasalah, tapi juga tidak menutup kemungkinan masalah dari komponen dalam mesin.

“Itu lah pentingnya kompetensi, jika bukan mekaniknya yang berpengalaman untuk membedakan bunyi mesin diesel normal, atau ada masalah dari injektor atau lainnya itu tidak mudah,” ucap Esa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com