Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Minta Telolet, Malah Tersambar Bus

Kompas.com - 04/04/2023, 07:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus di jalan Indonesia punya tantangan ekstra karena bertemu dengan banyak masalah. Apalagi saat ini sedang kembali tren telolet di kalangan masyarakat, jadi banyak orang yang heboh di dekat bus.

Salah satu kejadian dari kehebohan anak kecil minta telolet bisa dilihat pada video yang diunggah akun Instagram abdksmwrwn_. Pada video singkat tersebut, terlihat anak kecil yang heboh mendekati bus yang mau belok.

Sayangnya, salah satu anak kecil malah tersenggol saat bus melakukan manuver. Anak tersebut pun terjatuh dan masuk ke kolong bus, beruntung tampak tidak terluka.

Baca juga: 35.862 Mobil dan 128 Bus Jadi Target Insentif Kendaraan Listrik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Abda Kusuma Wirawan (@abdksmwrwn_)

 

Menanggapi video tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi bus wajib memastikan sekitarnya aman dari berbagai objek.

"Apalagi kalau lihat karakter lalu lintas di Indonesia, bahaya banyak datang dari pejalan kaki, anak-anak, sampai motor yang secara dimensi kecil," ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Selain itu, sopir bus bisa dibilang menghadapi masalah yang besar, yakni blind spot. Berbeda dengan mobil penumpang, dimensi bus sangat besar, makanya area blind spot-nya lebih lega.

Baca juga: Macet karena Pengobatan Alternatif Ida Dayak, Hindari Area Cilodong Depok


"Bus pasti blind spot-nya besar. Memang ada kaca spion, tapi tetap terbatas, enggak bisa menjangkau seluruhnya di sisi kendaraan," kata Sony.

Oleh karena itu, pejalan kaki, anak-anak, sampai pengendara motor sulit terlihat pengemudi bus, apalagi kalau di sisi kiri kendaraan. Jadi orang harus paham kalau di dekat bus merupakan tempat yang tidak aman.

"Jangan pernah abai dengan kebiasaan yang berbahaya (dekat bus yang berjalan)," ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau