Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2023, 15:44 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian memastikan pemberian insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) tidak mencangkup model hybrid dan PHEV.

Sebab dalam kategorinya, kendaraan yang dimaksud KBLBB ialah mobil atau sepeda motor dengan daya penggerak baterai yang bisa dicas.

Dengan hal tersebut, Brand & Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani mengatakan kalau pihaknya sangat menyambut keputusan pemerintah itu.

Baca juga: Penghapusan Pajak Progresif dan BBNKB Sudah Dilakukan di Beberapa Daerah

Meskipun diakui, kendaraan hybrid juga turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi dan konsumsi BBM. Wuling pun saat ini punya produknya yaitu Almaz Hybrid.

"Kami mengikuti peraturannya seperti apa, karena kita yakin pemerintah sebelum memutuskan sudah banyak melakukan pertimbangan," kata Dian di Jakarta.

Ia pun bersyukur meski mobil hybrid tak dapat subsidi, produk elektriknya masuk ke dalam skema bantuan yang disiapkan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.

Wuling Almaz HybridKompas.com/Nanda Wuling Almaz Hybrid

Hal terkait, kata Dian, merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah kepada produsen yang sudah memproduksi lokal mobil listrik serta mendorong percepatan era elektrifikasi.

"Jelas Wuling menyambut baik serta sangat mengapresiasi langkah pemerintah guna mengeluarkan insentif ini. Pastinya bakal mendorong mobilitas energi berkelanjutan bagi masyarakat membeli mobil listrik,” tegas Dian.

Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sempat membocorkan bahwa rancangan insentif kendaraan listrik sudah hampir final.

Baca juga: Honda Unjuk Gigi Fitur LaneWatch WR-V di Ajang Vehicle Safety Course

Rencananya, kebijakan tersebut bisa mulai berlaku 20 Maret 2023 mendatang.

Adapun kisaran insentif yang diberikan ke Wuling melalui produk Air EV, sekitar Rp 25 juta sampai Rp 35 juta.

“Tapi ini semua masih kita hitung," ungkap Agus.

Menurutnya saat ini baru ada dua model mobil listrik murni yang sudah memenuhi aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40 persen.

Selain Air EV, ada juga Hyundai Ioniq 5 yang rencananya diberikan insenti lebih besar sampai Rp 80 juta.

“TKDN sangat penting bagi pemerintah karena kami ingin setidaknya ada penyerapan tenaga kerja di Tanah Air,” ujar Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com