Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Mobil Mengalami Water Hammer karena Banjir

Kompas.com - 26/02/2023, 18:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mobil yang mogok setelah menerjang banjir berpeluang mengalami water hammer akibat air masuk ke ruang bakar dan menyebabkan tekanan kompresi yang sangat tinggi. Kejadian tersebut bisa merusak beberapa komponen mesin.

Water hammer dapat mengakibatkan bengkoknya lengan piston di mesin, bocornya kompresi mesin hingga merusak blok mesin. Kerusakan akibat water hammer bisa beragam tergantung dengan seberapa banyak air yang masuk dan durasi langkah kompresi di mesin.

Lantas, apa saja tanda mobil yang mengalami water hammer di mesin?

Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan Water Hammer pada Mobil yang Terendam Banjir

Piston Mitsubishi Xpander yang bengkok karena mengalami water hammer Mitsubishi Bumen Redja Semarang Piston Mitsubishi Xpander yang bengkok karena mengalami water hammer

Pemilik Sriyatin Car Agus Setiawan mengatakan tanda mobil yang sudah mengalami water hammer bisa beragam, kalau sudah parah akan sangat mudah sekali ketahuan.

“Seperti pecahnya blok mesin, itu sudah menjadi tanda yang sangat jelas, tapi water hammer juga bisa ditandai oleh gejala yang tidak mudah dikenali, sehingga diperlukan pemeriksaan,” ucap Agus kepada Kompas.com, Sabtu (25/2/2023).

Dia mengatakan beberapa gejala water hammer sudah terjadi pada suatu mesin mobil adalah mesin tidak bisa hidup.

Baca juga: Nekat Terobos Banjir, Ingat Bahaya Water Hammer

Jalan poros antar kecamatan, dari Desa Madulegi di Kecamatan Sukodadi hingga Desa Kendalkemlagi di Kecamatan Karanggeneng mulai terendam air luapan Bengawan Njero, Selasa (21/2/2023).Dok. istimewa Jalan poros antar kecamatan, dari Desa Madulegi di Kecamatan Sukodadi hingga Desa Kendalkemlagi di Kecamatan Karanggeneng mulai terendam air luapan Bengawan Njero, Selasa (21/2/2023).

 

“Meski bisa distarter, namun mesin tidak kunjung hidup karena kompresi mesin menjadi tidak sesuai, bisa sangat turun karena komponen pecah, lengan piston bengkok dan lain sebagainya, itu sama saja terjadi penambahan volume ruang bakar,” ucap Agus.

Dia juga mengatakan water hammer juga bisa menyebabkan piston macet, sehingga mesin tidak bisa distarter sama sekali.

“Piston bisa macet karena tergencet komponen yang telah mengalami perubahan bentuk, sehingga mesin tidak bisa distarter,” ucap Agus.

Baca juga: Bahaya Water Hammer Bila Mobil Nekat Terjang Banjir

Banjir merendam akses menuju ruko dan perkantoran di Jalan Kelapa Hibrida Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023). TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino Banjir merendam akses menuju ruko dan perkantoran di Jalan Kelapa Hibrida Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/2/2023).

Dia mengatakan untuk memastikan apakah mobil mengalami water hammer atau tidak bisa memeriksa kondisi silinder mesin dengan melepas busi.

“Dengan melepas busi maka dari lubang busi akan terlihat apakah di dalam ruang bakar ada air atau tidak, jika ada air maka benar mesin mobil telah mengalami water hammer,” ucap Agus.

Dia juga mengatakan water hammer bisa diperiksa dengan memutar puli poros engkol menggunakan kunci ring.

“Bila puli ini tidak bisa diputar, atau lebih berat dari biasanya itu menandakan ada air di dalam ruang bakar, jadi kalau sampai distarter lengan piston bisa bengkok atau patah,” ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com