Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bicara Lagi Soal Jualan Kendaraan Sudah Jutaan Unit dan Bikin Macet

Kompas.com - 16/02/2023, 12:44 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo membuka gelaran IIMS 2023, Kamis (16/2/2023). Usai membuka acara, Jokow langsung menyambangi beberapa booth peserta IIMS 2023.

Usai berkeliling booth pameran, Jokowi mengatakan bahwa penjualan kendaraan bermotor di Indonesia sudah berjumlah jutaan.

"Penjualan mobil sudah mencapai angka 1 jutaan, sedangkan motor di angka 5,2 jutaan unit," ujar Presiden Jokowi.

Angka tersebut juga dirasa baik, karena ada ada peningkatan sebesar 18 persen dari tahun sebelumnya.

 Baca juga: Jokowi: Insentif Kendaraan Listrik Masih Dihitung Kemenkeu

 

Presiden RI Joko Widodo menjajal Esemka Bima EV pada gelaran IIMS 2023, Kamis (16/2/20203).Sendy Darlis/Kompas.com Presiden RI Joko Widodo menjajal Esemka Bima EV pada gelaran IIMS 2023, Kamis (16/2/20203).

"Semakin banyak yang beli, angka tahun ini naik sekitar 18 persen," kata Presiden Jokowi.

Menurutnya, hal itu memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah angka penjualan yang tinggi tentu memiliki dampak baik bagi ekonomi.

Baca juga: Jokowi Sebut Penjualan Otomotif Makin Tinggi tapi Bikin Macet di Mana-mana

Di sisi lain, tingginya angka penjualan juga berarti ada peningkatan jumlah pengguna kendaraan pribadi.

"Tingginya angka penjualan tersebut baik dari sisi ekonomi, tapi buruk dari sisi kemacetan," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan jika fokus utama pemerintah adalah mempermudah akses masyarakat terhadap transportasi umum, baik itu di skala besar atau kecil.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan IIMS 2023, Jokowi juga menyebutkan bahwa angka penjualan industri otomotif sudah naik signifikan, dan membuat jalanan di kota-kota Indonesia macet.

Jokowi juga mengingatkan agar tidak macet, industri otomotif diminta untuk berorientasi pada ekspor. Indonesia sudah mencatat peningkatan angka ekspor dari 2021, tapi capaian itu masih di bawah Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com